Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif
Lingkungan belajar di sekolah dan kelas terdiri atas lingkungan fisik
dan non fisik yang dapat mempengaruhi pembelajaran.
Pembelajaran dapat
ditingkatkan dan didukung
jika lingkungannya dikelola secara efektif. Pertimbangan penting dalam mengelola
lingkungan fisik pembelajaran dan menciptakan
lingkungan belajar yang
efektif adalah fleksibilitas dan
kemudahan akses.
Dari
segi fleksibilitas, meja,
kursi, dan perabot lain hendaknya diatur secara
luwes sesuai dengan kegiatan
belajar yang dipilih.
Misalnya, ketika kegiatan
belajar memakai kerja kelompok
maka meja dan
kursi perlu diatur
sedemikian rupa sehingga
guru maupun siswa dapat bergerak dalam ruangan dengan aman dan efisien,
tanpa terhalang oleh kursi dan meja. Tikar dapat digunakan untuk kegiatan
permainan.
Dari segi
kemudahan akses, berbagai
sumber daya pembelajaran
yang praktis (misalnya buku-buku, peta,
bola dunia, alat
peraga IPA dan matematika, dan
lain-lain) hendaknya disimpan
dengan baik dan tersedia serta mudah diakses oleh guru dan siswa.
Sumber
daya pembelajaran lain yang berupa tulisan/gambar atau pajangan hasil kerja
anak yang merupakan lingkungan
belajar visual juga
perlu diatur. Pajangan hasil
karya anak dapat menjadi
contoh yang baik
bagi anak lainnya
dan dapat mendorong
anak untuk belajar. Perlu diingat
bahwa pemajangan terutama ditujukan pada anak supaya anak bisa mendapatkan manfaat. Karena itu
tingkat keterbacaan pajangan
harus dilihat dari sudut pandang anak (misalnya apakah posisi
pajangan tidak terlalu tinggi untuk anak-anak).
Label-label
di jendela, kursi dan benda lainnya di ruang kelas membantu menambah kosa
kata dari benda
yang dapat dilihat
anak. Label dapat
ditulis dalam bahasa
Indonesia, bahasa daerah, atau
bahasa asing yang
dipelajari untuk membantu
anak beradaptasi dengan
lingkungan belajarnya yang baru.
Gambar dan
poster dapat menuntun
dan mendukung berbagai
kegiatan pembelajaran.
Gambar atau poster
dapat berisi petunjuk melaksanakan
tugas, demonstrasi tentang prosedur, contoh-contoh
yang ditawarkan atau
pesan yang mengingatkan
anak untuk menjadi pelajar yang
efektif.
Selain
lingkungan fisik seperti di atas, lingkungan belajar juga berupa lingkungan non
fisik, yang terwujud dalam interaksi dan hubungan dikelas dan sekolah.
Interaksi dan Hubungan
Mutu interaksi
dan hubungan antara
guru dan siswa
ikut berperan dalam
menciptakan kondisi belajar yang
efektif. Guna mendukung kondisi belajar yang efektif, interaksi dan hubungan yang ada
haruslah bersifat:
• Jelas dan singkat
• Positif dan suportif
• Adil dan tidak bias/ timpang
Instruksi atau
peragaan yang diberikan
oleh guru harus
jelas dan ringkas.
Ini berarti berbicara dengan
suara yang jelas,
menggunakan bahasa yang
dapat dipahami anak,
dan menyesuaikan dengan lamanya daya konsentrasi anak.
Interaksi
dan hubungan yang
bersifat positif dan
suportif akan mengarahkan
anak pada perilaku yang
lebih baik, meningkatkan
rasa percaya dirinya,
serta menunjang peningkatan
prestasinya. Penggunaan ancaman, kata-kata yang merendahkan, atau tindak
kekerasan terhadap anak
adalah pelanggaran terhadap
hak anak dan
merupakan tindak kriminal menurut
hukum yang berlaku di Indonesia. Guru juga harus bertindak adil dan tidak bias,
memperlakukan semua anak dengan sama, tanpa memandang perbedaan jenis kelamin,
kemampuan, latar belakang keluarga maupun agama.
Selain
berinteraksi dengan cara yang baik dengan siswa, guru perlu menciptakan
interaksi dan hubungan antar
anak yang sehat karena
interaksi dan hubungan
antar anak juga membantu menciptakan kondisi belajar
yang efektif.
Anak-anak akan meniru perilaku gurunya. Jika
guru memperlakukan anak dengan hormat dan tanpa kekerasan, anak-anak juga akan
memperlakukan satu sama lainnya dengan cara yang sama.
Melalui kegiatan
kelompok, anak belajar
untuk menghormati pendapat
setiap orang, menunggu giliran
dan menolong satu sama lain.
Cara Mengelola Siswa Klasikal
Strategi ini
biasanya dipakai pada
saat guru ingin
semua siswa mendapatkan
informasi yang sama, misalnya:
pada saat awal
pelajaran ketika siswa
dan guru bersama– sama berdiskusi atau guru
menjelaskan apa yang akan dilakukan sebelum kegiatan inti dimulai atau waktu
menutup pelajaran dengan membimbing siswa mengingat apa saja yang telah mereka
pelajari.
Kegiatan Kelompok
Kegiatan
ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin:
• siswa saling belajar dari temannya
• membangun kemampuan berkomunikasi
• membangun keterampilan bersosialisasi
• membangun sikap inklusif (menghargai
perbedaan di antara sesama teman)
• membangun keterampilan bekerja dalam tim
• membangun keterampilan kepemimpinan
Kegiatan Individu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar