PPDB

PENDIDIKAN..... SDN1KARANGSENTUL......BERILMU, BERKUALITAS, BERLANDASKAN IMAN ----------:SDN1Karangsentul.com......Informasi Pengetahuan Populer,dan Edukatif

X

...

Selasa, 12 Desember 2017

PEMBELAJARAN PAIKEM


Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

Mengawali tulisan ini, saya ingin memberikan beberapa pemikiran dalam rangka upaya untuk mengembangkan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran. Pokok-pokok pikiran ini merupakan bagian dari visi dan misi sekolah.

Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.

Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya.

Buah dari proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.

Model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan merupakan pendekatan pembelajaran yang baru, melainkan sudah dikenal dan populer, hanya saja sering terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan (Karli dan Yuliaritiningsih, 2002).

Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sangat efektif diterapkan di sekolah dasar. Hal ini relevan dengan tingkat perkembangan intelektual usia sekolah dasar (7-11 tahun) berada pada tahap operasional konkret (Piaget, dalam Wilis:154). Hal senada dikatakan Margaretha S.Y., (2002) bahwa kecenderungan siswa sekolah dasar yang senang bermain dan bergerak menyebabkan anak-anak lebih menyukai belajar lewat eksplorasi dan penyelidikan di luar ruang kelas.

Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru.

Penulis terilhami menuangkan tulisan ini dengan maksud untuk dikembangkan menjadi visi misi sekolah sebagai prioritas untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat menjadi bahan masukan bagi para guru untuk menengok lingkungan sekitar yang penuh arti sebagai sumber belajar dan informasi yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif. Model pendekatan ini pun relevan dengan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), sehingga pada gilirannya dapat mencetak siswa yang cerdas dan cinta lingkungan.

Siswa boleh saja berpikir secara global, tetapi mereka harus bertindak secara lokal. Artinya, setiap orang/siswa perlu belajar apa pun, bahkan mencari hikmah dari berbagai macam pengalaman bangsa-bangsa lain di seluruh dunia, namun pengetahuan tentang pengalaman bangsa-bangsa lain tersebut dijadikan sebagai pembelajaran dalam tindakan di lingkungan secara lokal. Dengan cara kerja seperti itu, kita tidak perlu melakukan trial and error yang berkepanjangan, melainkan kita belajar dari kesalahan-kesalahan orang lain, sementara kita sekadar meneruskan kerja dari paradigma yang benar.

Bekerja dan belajar yang berbasis lingkungan sekitar memberikan nilai lebih, baik bagi si pembelajar itu sendiri maupun bagi lingkungan sekitar. Katakanlah belajar ilmu sosial atau belajar ekonomi, maka lingkungan sosial dan ekonomi sekitar dapat menjadi laboratorium alam. Pembelajaran ini dapat dilakukan sembari melakukan pemberdayaan (empowering) terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, sementara si pembelajar dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih baik dan efisien. Mohamad Yunus, penerima Nobel asal Bangladesh adalah orang yang banyak belajar berbasis lingkungan untuk mengembangkan ekonomi. Dengan mendirikan Grameen Bank, dia belajar sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.



Dasar Pemikiran

Pembelajaran dilandasi strategi yang berprinsip pada:

1. Berpusat pada peserta didik

2. Mengembangkan kreativitas peserta didik

3. Suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna

4. Prinsip pembelajaran aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM)

5. Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan makna

6. Belajar melalui berbuat, peserta didik aktif berbuat

7. Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan

8. Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya

9. Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah



Pengertian PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.

Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.

Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.

Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.



Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran

Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian.




Kemampuan Guru 

Kegiatan Belajar Mengajar


Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran 

Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya:
Percobaan
Diskusi kelompok
Memecahkan masalah
Mencari informasi
Menulis laporan/cerita/puisi
Berkunjung keluar kelas


Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam. 

Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya:
Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri
Gambar
Studi kasus
Nara sumber

Lingkungan


Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan 

Siswa:
Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara
Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri
Menarik kesimpulan
Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.
Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.


Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan 

Melalui:
Diskusi
Lebih banyak pertanyaan terbuka
Hasil karya yang merupakan anak sendiri


Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa 

· Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)

· Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.

· Siswa diberi tugas perbaikan atau pengayaan.


Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari. 

· Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.

· Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari


Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus 

· Guru memantau kerja siswa.

· Guru memberikan umpan balik.






Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengembangan visi dan misi di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) salah satu metode pembelajaran berbasis lingkungan. Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.



DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: dari Sentralisasi menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara.



Umaedi (1999) Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Directorate Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah, Directorate Pendidikan Menengah Umum. Indonesia, Jakarta.

https://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/

Kamis, 05 Oktober 2017

Rabu, 08 Maret 2017

KISAH NYATA : DOSEN DAN MAHASISWA

Suatu hari salah seorang dosen yang begelar doktor masuk ke salah satu ruang mahasiswa, yang kebetulan mata kuliah saat itu adalah tentang siroh Nabi saw. Untuk menguji wawasan atau pengetahuan mahasiswa tentang siroh Nabi saw, sang dosen mengajukan satu pertanyaan yang sangat simple kepada mereka yang saat ituberjumlah empat puluh mahasiswa.

“Sebutkan empat saja dari istri Nabi saw ”, kata sang dosen. Spontan salah seorang dari mereka mengacungkan tangan dan menjawab,Khadijah ya syaikh, bagus jawab syaikh sambil menghitung dengan jemarinya, lantas seorang mahasiswa lain pun memberi jawaban setalah mengangkat tangan, Aisyah ya syaikh, bagus, mumtaz, kata syaikh.

Lalu tiba-tiba semua mahasiswa terdiam, ya, empat puluh orang mahasiswa diam seribu bahasa, lantas sang dosen mulai menatapi mereka sambil mengulang-ulang kata “sungguh aneh” tidakkah kalian mengetahui rosul kalian..? tidakkah kalian mengetahui Ummahatul mukminin (istri-istri Nabi saw) lanjut syaikh.

Di saat suasana kelas terdiam, tiba-tiba salah seorang diantara mereka berkata, ya syaikh..!! ya,,sahutnya, saya teringat nama salah seorang dari istri Nabi saw katanya, siapa kata syaikh, Aminah jawabnya, Aminah itu ibunya, dia mengira Aminah itu istrinya, itu ibunya tegas syaikh, sang mahasiswa tadi pun terdiam karena malu.

Mereka kembali terdiam, sang syaikh merasa sedih (melihat realitapara mahasiswanya). Salah seorang dari mereka ingin menghilangkan kesedihan dan kekecewaan syaikh seraya berkata, ya syaikh..! aku teringat nama seorang istri Nabi saw, hah siapa tanya syaikh, mahasiswa tadi menjawab Fatimah, spontan sebagian mahasiswa lain tertawa dan sebagian lainnya merasa aneh sedang sebagiannya lagi tak ada reaksi apapun karena menyangka jawabannya benar, bahwa Fatimah adalah salah satu dari istri Nabi saw. Fatimah adalah putriNabi saw tutur syaikh. Sontak sang mahasiswa tersebut diam bahkan semua mahasiswa terdiam.
Kemudian syaikh bertutur lagi,

“Sebutkan lima nama pemain salah satu club sepak bola,” saat itusyaikh teringat dengan club korea, tapi syaikh mengira club ini terlalu mudah untuk dijawab, maka syaikh menyebutkan club yang menurutnya agak susah dengan harapan mereka tidak bisa menjawabnya,,, sebutkan diantara pemain bola club brazil? Lanjutsyaikh.

Sungguh menakjubkan ternyata mereka pada ngacung sambil berkata saya,,,saya,,saya,,mulailah nama-nama pemain brazil meluncur dari mulut2 mereka,, Ronaldo….dst, sang syaikh sambil menghitung dengan jarinya, jari tangan kanan habis pindah jari tangan kiri, tangan kiri habis balik lagi ke awal,,ternyata mereka telah menyebutkan lima belas nama pemain.

Sang syaikh bertanya, setahu saya pemain setiap club itu cuma 11orang.. kenapa kalian sebutkan 15 pemain…?

Para mahasiswa menjawab, kami sebutkan pemain inti beserta pemain cadangannya syaikh…
Yang aneh lagi kata syaikh,,, ketika mereka menyebutkan nama pemain bola itu, saya mengulangnya sambil menghitung dengan jari saya, ketika saya salah dalam pengucapan nama pemain tersebut, mereka teratawa (karena kebodohan sang syaikh terhadap nama pemain bola itu).. dan mereka membenarkan pengucapan ku,,, tegas sang syaikh.

Benarlah firman Allah: “Tidakkah mereka mengetahui rosul mereka…?”

Jangan kalian minta maaf……!!

para mahasiswa melihat wajah syaikh yang terlihat sedih,,, maka mereka meiminta maaf seraya berkata, ya syaikh jangan engkau cela kami, media telah menayangkan tentang mereka sehingga kami menghafalnya.

Jangan kalian minta maaf, tegas syaikh.. media punya hak untuk menampilkan kabar tentang mereka kehadapan kalian tetapi mereka tidak punya hak untuk mengharuskan kalian mengikuti acara, berita-berita serta menghafal nama-nama mereka, mengingat-ingat kisah2 mereka, menjadikan mereka topic pembicaraan di majlis2 kita….jelas sang syaikh..dst

Sebagaimana halnya media yang menayangkan berita olahraga,disana juga ada media-media yang menampilkan berita-berita tentang islam dan pengajaran-pengajaran yang baik dan bermanfaat.

Kenapa kalian tidak bersikap terhadap masalah keislaman seperti kalian bersikap terhadap media olahraga dan internet….!!?? Jangan kalian minta maaf…..tegas sang syaikh.
Saudaraku fillah…
Apakah kita seperti mereka…? Apakah kita lebih menghafal nama-nama bintang film daripada nama-nama para sahabat…? Apakah kita lebih tahu kisah-kisah para artis-artis dari pada kisah para pejuang islam..?

Setiap kita lebih mengetahui tentang diri kita sendiri…..

Keterangan:

@Ini adalah kisah Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-‘Arifi dengan para mahasiswanya di Riyadh@

@ Beliau adalah salah seorang syaikh yang sangat gencar mengecam pembantaian baik yang terjadi di Suriah maupun di Mesir. Beberapa waktu lalu beliau dipenjara oleh kerajaan Saudi Arabia dikarenakan beliau mengecam kudeta militer Mesir. Semoga Allah membebaskannya @
@ Kisah ini diterjemahkan secara bebas dari salah satu buku beliau tentang sirah Nabi Saw.

Silahkan dishare jika dipandang bermanfaat ... thanks.