PPDB

PENDIDIKAN..... SDN1KARANGSENTUL......BERILMU, BERKUALITAS, BERLANDASKAN IMAN ----------:SDN1Karangsentul.com......Informasi Pengetahuan Populer,dan Edukatif

X

...

Sabtu, 16 November 2013

LESSON STUDY 1

MODEL-MODEL  PEMBELAJARAN
YANG EFEKTIF


1.      Pendahuluan
Secara umum pembelajaran mempunyai dua karakteristik, yaitu : pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal, bukan hanya menuntut peserta didik sekadar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogika dan proses tanya jawab yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik yang pada gilirannya membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademiknya, latar belakang sosial ekonominya, dan sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karaktersitik peserta didik dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator susksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Di Sekolah Dasar pada umumnya menerapkan system guru kelas. Seorang guru harus mampu mengajarkan beberapa mata pelajaran (selain guru mata pelajaran). Untuk itu, guru Sekolah Dasar dituntut untuk menguasai banyak hal tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, maupun penilaian pembelajaran untuk berbagaimacam mata pelajaran
Untuk meningkatkan kompetensi guru, khususnya tentang pembelajaran, dengan ini dikemukakan berbagai model pembelajaran yang efektif. Model-model pembelajaran ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

2.      Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran  merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pada pokoknya pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pembelajaran dan bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya dengan berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki peserta didik untuk mempelajari konsep, prinsip dan teori yang baru tentang suatu bidang ilmu.
Ada beberapa pendekatan pembelajaran yang akan mempengaruhi dan mewarnai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Di bawah ini dikemukakan beberapa pendekatan pembelajaran.
1.      Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.

2.      Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ikut menghayati proses penemuan konsep sebagai suatu keterampilan proses.

3.      Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus.
Langkah-langkah :
  1. memilih konsep, aturan, prinsip yang akan disajikan
  2. menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum lengkap dengan definisi dan buktinya.
  3. Disajikan contoh-contoh khusus agar peserta didik dapat menyusun hubungan antara keadaan khusus dengan aturan, prinsip umum, dan
  4. Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan.

4.      Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif adalah pendekatan pembelajaran yang bermula dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian disimpukan menjadi suatu fakta, prinsip atau aturan.
Langkah-langkah  :
  1. memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan
  2. menyajikan contoh-contoh khusus, yang memungkinkan peserta didik memperkirakan sifat umum (general) yang terkandung dalam cntoh-contoh itu.
  3. Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal hipotesis
  4. Disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah terdahulu.

5.      Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan pembelajaran yang menunjukkan guru berperan lebih aktif dalam menyajikan bahan ajar dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sementara peserta didikpeserta didik berperan lebih pasif; tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Peserta didik dapat mengungkapkan kembali melalui respons pada saat diberikan pertanyaan oleh guru.
Langkah-langkah :
  1. Preparation ; Persiapan bahan selengkap-lengkapnya secara sistematik dan rapi.
  2. Aperception ; keterkaitan bahan sebelumnya dengan yang akan dibahas; melalui pertanyaan atau informasi.
  3. Presentation ; menyajikan bahan dengan ceramah atau menyuruh peserta didik membaca.
  4. Resitation  ;guru bertanya dan peserta didik menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari, atau peserta didik membacakan kembali hasilnya.

6.      Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan penggunaan bahasa sebagai sarana berkomunikasi. Dalam implementasinya, guru lebih banyak menyajikan materi pembelajaran yang lamgsung bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi siswa daripada sekadar teori tentang bahasa.

7.      Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang membantu guru dalam mengaitkan bahan ajarnya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

8.      Pendekatan Integratif
Pendekatan integratif merupakan pendekatan pembelajaran (bahasa Indonesia) yang menekankan keterpaduan antaraspek keterampilan berbahasa. Dalam pendekatan ini, pembelajaran salah satu aspek keterampilan berbahasa selalu disajikan dalam keterkaitan dengan aspek keterampilan berbahasa yang lain.

3.      Model-Model  Pembelajaran yang Efektif

Istilah model secara khusus diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Berdasarkan pengertian tersebut, model pembelajaran dapat dijelaskan sebagai kerangka konseptual yang digunakan guru sebagai acuan dalam pelaksanakan belajar-mengajar di kelas.
Di bawah ini dikemukakan beberapa model pembelajaran yang cukup efektif untuk meningkatkan partipasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

1) EXAMPLES NON EXAMPLES

(CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN)
Langkah-langkah :
1.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar
4.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas
5.      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.      Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.      Kesimpulan

2) PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Menyajikan materi sebagai pengantar
3.      Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4.      Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5.      Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6.      Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.      Kesimpulan/rangkuman

3) NUMBERED HEADS TOGETHER

(KEPALA BERNOMOR)
Langkah-langkah :
1.      Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.      Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.      Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.      Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.      Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.      Kesimpulan

4) COOPERATIVE SCRIPT

Metode belajar yang memberi kesempatan kepada peserta didik bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
1.      Guru membagi peserta didik untuk berpasangan
2.      Guru membagikan wacana/materi tiap peserta didik untuk dibaca dan membuat ringkasan
3.      Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4.      Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
5.      Sementara pendengar :
  1. Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
  2. Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
6.      Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
7.      Kesimpulan Peserta didik bersama-sama dengan guru
8.      Penutup

5) STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Langkah-langkah :
1.      Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.      Guru menyajikan pembelajaran
3.      Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.      Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.      Memberi evaluasi
6.      Kesimpulan

6) JIG SAW

Langkah-langkah :
1.      Peserta didik dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.      Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.      Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.      Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.      Guru memberi evaluasi
8.      Penutup

7) MIND MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal peserta didik atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.      Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.      Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.      Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.      Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

8) MAKE – A MATCH

(MENCARI PASANGAN)
Langkah-langkah :
1.      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.      Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu
3.      Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.      Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.      Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.      Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.      Demikian seterusnya
8.      Kesimpulan/penutup

9) THINK PAIR AND SHARE

Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Peserta didik diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.      Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4.      Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5.      Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para peserta didik
6.      Guru memberi kesimpulan
7.      Penutup

10) DEBATE

Langkah-langkah :
1.      Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yg lainnya kontra
2.      Guru memberikan tugas untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3.      Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya.
4.      Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
5.      Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6.      Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai

11) ROLE PLAYING

Langkah-langkah :
1.      Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2.      Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
3.      Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5 orang
4.      Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5.      Memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6.      Masing-masing peserta didik duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
7.      Setelah selesai dipentaskan, masing-masing peserta didik diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
8.      Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9.      Guru memberikan kesimpulan secara umum
10.  Evaluasi
11.  Penutup
12) GROUP INVESTIGATION
Langkah-langkah :
1.      Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2.      Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3.      Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4.      Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
5.      Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6.      Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7.      Evaluasi
8.      Penutup

13) BERTUKAR PASANGAN

Langkah-langkah :
1.      Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau peserta didik menunjukkan pasangannya)
2.      Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan pasangannya
3.      Setelah selesai setiap pasangan bergabungdengan satu pasangan yang lain
4.      Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
5.      Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula
14) SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2.      Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3.      Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4.      Kemudian masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5.      Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 15 menit
6.      Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7.      Evaluasi
8.      Penutup

15) STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Peserta didik/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.      Memberikan kesempatan peserta didik/peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya
4.      Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik
5.      Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
6.      Penutup

16) DEMONSTRATION

(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan)
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan TPK
2.      Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
3.      Siapkan bahan atau alat yang diperlukan
4.      Menunjukan salah seorang peserta didik untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
5.      Seluruh peserta didik memperhatikan demontrasi dan menganalisis.
6.      Tiap peserta didik atau kelompok mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman peserta didik didemontrasikan
7.      Guru membuat kesimpulan

17) COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
(KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS)
Langkah-langkah :
1.      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2.      Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3.      Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4.      Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5.      Guru membuat kesimpulan bersama
6.      Penutup

18) INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE

(LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
“Peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
Langkah-langkah :
1.      Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2.      Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3.      Dua peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4.      Kemudian peserta didik berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara peserta didik yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5.      Sekarang giliran peserta didik berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.

19) CONSEPT SENTENCES

Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai
2.      Guru menyajikan materi secukupnya
3.      Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen
4.      Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan
5.      Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat
6.      Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru
7.      Kesimpulan

20) TIME TOKEN

Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta didik diam sama sekali
Langkah-langkah :
1.      Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi  (cooperative learning / CL)
2.      Tiap peserta didik diberi kupon berbicara dengan waktu ±  30 detik. Tiap peserta didik diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan
3.      Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang peserta didik diserahkan. Setiap bebicara satu kupon
4.      Peserta didik yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara  sampai kuponnya habis
5.      Dan seterusnya



21) TWO STAY TWO STRAY

(DUA TINGGAL, DUA TAMU)
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya.
Langkah-langkah :
1.      Peserta didik bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
2.      Setelah selesai, dua orang dari masing-masing bertamu kedua kelompok yang lain
3.      Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka
4.      Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5.      Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka


4.      Penutup
Keberhasilan pembelajaran akan ditentukan oleh adanya kerjasama yang harmonis antara siswadan guru. Guru berkewajiban membuat skenario pembelajaran pembelajaran yang akan digunakan acuan dalam praktik pembelajaran. Sedangkan siswa berkewajiban mengikuti pembelajaran dengan melibatkan diri secara aktif baik secara fisik  maupun psikis. Berbagai model pembelajaran yang telah dibahas tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara penuh dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Dengan demikian, pembelajaran yang dilaksanakan bukan saja dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga mampu meningkatkan kegairahan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

           





Daftar Pustaka


Bachman Edmund. 2005. Metoda Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, alih bahasa.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Bobbi DePoerter dan Mak Reardon. 1999. Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Alih bahasa Alwiyah Abdurrohan.  Bandung: Kaifa.

Depdiknas. 2003.Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.

Dimyati dan moejiono. 1996.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasibuan dan Moejiono. 2000.Proses Belajar Mengajar.Bandung: Rosdakarya.

Mansyur.1996.PemanfaatanModel-Model Pembelajaran: Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT.

Nurhadi,2002.Pendekatan Kontekstual (Contextual teaching and Learning), Jakarta : Depdiknas- Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah PLP.

__________ 2005. PeraturanPemerintah No 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan. Jakarta: Eka jaya.



Tidak ada komentar: