MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
YANG EFEKTIF
1. Pendahuluan
Secara umum pembelajaran mempunyai dua
karakteristik, yaitu : pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal,
bukan hanya menuntut peserta didik sekadar mendengar, mencatat, akan tetapi
menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogika dan proses
tanya jawab yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
berpikir peserta didik yang pada gilirannya membantu peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Proses
pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang
dimiliki oleh peserta didik meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar
belakang akademiknya, latar belakang sosial ekonominya, dan sebagainya.
Kesiapan guru untuk mengenal karaktersitik peserta didik dalam pembelajaran
merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator
susksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Di Sekolah Dasar pada umumnya menerapkan system guru kelas. Seorang
guru harus mampu mengajarkan beberapa mata pelajaran (selain guru mata
pelajaran). Untuk itu, guru Sekolah Dasar dituntut untuk menguasai banyak hal
tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, maupun penilaian
pembelajaran untuk berbagaimacam mata pelajaran
Untuk meningkatkan kompetensi guru, khususnya tentang pembelajaran,
dengan ini dikemukakan berbagai model pembelajaran yang efektif. Model-model
pembelajaran ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru
dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pada pokoknya pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
menjelaskan materi pembelajaran dan bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya
dengan berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki peserta didik
untuk mempelajari konsep, prinsip dan teori yang baru tentang suatu bidang
ilmu.
1.
Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara
langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
2.
Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk ikut menghayati proses penemuan konsep
sebagai suatu keterampilan proses.
3.
Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari
keadaan umum ke keadaan khusus.
Langkah-langkah :
- memilih konsep, aturan, prinsip yang akan disajikan
- menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum lengkap dengan definisi dan buktinya.
- Disajikan contoh-contoh khusus agar peserta didik dapat menyusun hubungan antara keadaan khusus dengan aturan, prinsip umum, dan
- Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan.
4.
Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif adalah pendekatan pembelajaran yang bermula dengan
menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian disimpukan menjadi suatu fakta,
prinsip atau aturan.
Langkah-langkah :
- memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan
- menyajikan contoh-contoh khusus, yang memungkinkan peserta didik memperkirakan sifat umum (general) yang terkandung dalam cntoh-contoh itu.
- Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal hipotesis
- Disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah terdahulu.
5.
Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan pembelajaran yang
menunjukkan guru berperan lebih aktif dalam menyajikan bahan ajar dalam bentuk
yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sementara peserta didikpeserta
didik berperan lebih pasif; tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan
tertib. Peserta didik dapat mengungkapkan kembali melalui respons pada saat
diberikan pertanyaan oleh guru.
Langkah-langkah :
- Preparation ; Persiapan bahan selengkap-lengkapnya secara sistematik dan rapi.
- Aperception ; keterkaitan bahan sebelumnya dengan yang akan dibahas; melalui pertanyaan atau informasi.
- Presentation ; menyajikan bahan dengan ceramah atau menyuruh peserta didik membaca.
- Resitation ;guru bertanya dan peserta didik menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari, atau peserta didik membacakan kembali hasilnya.
6.
Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan
penggunaan bahasa sebagai sarana berkomunikasi. Dalam implementasinya, guru
lebih banyak menyajikan materi pembelajaran yang lamgsung bermanfaat untuk
meningkatkan komunikasi siswa daripada sekadar teori tentang bahasa.
7.
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang membantu guru dalam
mengaitkan bahan ajarnya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong
peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Pendekatan Integratif
Pendekatan integratif merupakan pendekatan pembelajaran
(bahasa Indonesia) yang menekankan keterpaduan antaraspek keterampilan
berbahasa. Dalam pendekatan ini, pembelajaran salah satu aspek keterampilan
berbahasa selalu disajikan dalam keterkaitan dengan aspek keterampilan
berbahasa yang lain.
3.
Model-Model Pembelajaran yang Efektif
Istilah model secara
khusus diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan kegiatan. Berdasarkan pengertian tersebut, model pembelajaran
dapat dijelaskan sebagai kerangka konseptual yang digunakan guru sebagai acuan
dalam pelaksanakan belajar-mengajar di kelas.
Di bawah ini dikemukakan beberapa model pembelajaran yang cukup
efektif untuk meningkatkan partipasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran.
1) EXAMPLES
NON EXAMPLES
(CONTOH DAPAT
DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN)
Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar
sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau
ditayangkan melalui OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi
kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta
didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan
membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta
didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Kesimpulan
2) PICTURE AND
PICTURE
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3.
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4.
Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5.
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar
tersebut
6.
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman
3) NUMBERED
HEADS TOGETHER
(KEPALA
BERNOMOR)
Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok,
setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui
jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor peserta
didik dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain,
kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan
4) COOPERATIVE
SCRIPT
Metode belajar yang memberi kesempatan kepada peserta
didik bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan,
bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
1. Guru membagi peserta didik untuk
berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap peserta
didik untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan peserta didik menetapkan
siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya
selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
5. Sementara pendengar :
- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap
- Membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya
atau dengan materi lainnya
6. Bertukar peran, semula sebagai
pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti
diatas.
7. Kesimpulan Peserta didik bersama-sama
dengan guru
8. Penutup
5) STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4
orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pembelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok
untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada
seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
6) JIG
SAW
Langkah-langkah :
1. Peserta didik dikelompokkan ke dalam =
4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian
materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian
materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang
telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim
ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu
tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup
7) MIND
MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal peserta
didik atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan
yang akan ditanggapi oleh peserta didik/sebaiknya permasalahan yang mempunyai
alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3
orang
4. Tiap kelompok
menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok
tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan
mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan peserta didik
diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang
disediakan guru
8) MAKE
– A MATCH
(MENCARI PASANGAN)
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu
bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap peserta didik mendapat satu
buah kartu
3.
Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu
yang dipegang
4.
Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.
Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi poin
6.
Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta
didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup
9) THINK
PAIR AND SHARE
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan
kompetensi yang ingin dicapai
2. Peserta didik diminta untuk berfikir
tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Peserta didik diminta berpasangan
dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran
masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi,
tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan
tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi
yang belum diuangkapkan para peserta didik
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup
10) DEBATE
Langkah-langkah :
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat
yang satu pro dan yg lainnya kontra
2. Guru memberikan tugas untuk membaca
materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3. Setelah selesai membaca materi, guru
menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi
atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta
didik bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara peserta didik menyampaikan
gagasannya guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis.
Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum
terungkap
6. Dari data-data di papan tersebut, guru
mengajak peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik
yang ingin dicapai
11) ROLE
PLAYING
Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang
akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa peserta didik untuk
mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
3. Guru membentuk kelompok peserta didik
yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang
kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para peserta didik yang
sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing peserta didik duduk di
kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang
diperagakan
7. Setelah selesai dipentaskan,
masing-masing peserta didik diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk
membahas
8. Masing-masing kelompok menyampaikan
hasil kesimpulannya
9.
Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup
12) GROUP
INVESTIGATION
Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa
kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran
dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu
materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang
berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi
yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
5. Setelah selesai diskusi, lewat juru
bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6.
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
13) BERTUKAR PASANGAN
Langkah-langkah :
1. Setiap peserta didik mendapat satu
pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau peserta didik menunjukkan
pasangannya)
2. Guru memberikan tugas dan peserta
didik mengerjakan tugas dengan pasangannya
3.
Setelah selesai setiap pasangan bergabungdengan satu
pasangan yang lain
4.
Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing
pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
5. Temuan baru yang didapat dari
pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula
14) SNOWBALL
THROWING
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan
disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali
ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing peserta didik
diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain
selama ± 15 menit
6. Setelah peserta didik dapat satu
bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
15) STUDENT
FACILITATOR AND EXPLAINING
Peserta didik/peserta mempresentasikan
ide/pendapat pada rekan peserta lainnya
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan
materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik/peserta
untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun
yang lainnya
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta
didik
5.
Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
6. Penutup
16) DEMONSTRATION
(Khusus materi yang
memerlukan peragaan atau percobaan)
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan TPK
2. Guru menyajikan gambaran sekilas
materi yang akan dismpaikan
3. Siapkan bahan atau alat yang
diperlukan
4. Menunjukan salah seorang peserta didik
untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
5. Seluruh peserta didik memperhatikan
demontrasi dan menganalisis.
6. Tiap peserta didik atau kelompok
mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman peserta didik
didemontrasikan
7. Guru membuat kesimpulan
17) COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION
(KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS)
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4
orang yang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai
dengan topik pembelajaran
3.
Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis
pada lembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil
kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
18) INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE
(LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
“Peserta didik
saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda
dengan singkat dan teratur”
Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk
lingkaran kecil dan menghadap keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk
lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3.
Dua
peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi
informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu
yang bersamaan
4.
Kemudian peserta didik berada di lingkaran kecil diam di
tempat, sementara peserta didik yang berada di lingkaran besar bergeser satu
atau dua langkah searah jarum jam.
5.
Sekarang giliran peserta didik berada di lingkaran besar
yang membagi informasi. Demikian seterusnya.
19) CONSEPT
SENTENCES
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompentensi yang
ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi secukupnya
3. Guru membentuk kelompok yang
anggotanya ± 4 orang secara heterogen
4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa
kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat
6. Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan
lagi secara pleno yang dipandu guru
7. Kesimpulan
20) TIME
TOKEN
Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan
keterampilan sosial, untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan
atau peserta didik diam sama sekali
Langkah-langkah
:
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan
diskusi (cooperative learning / CL)
2. Tiap peserta didik diberi kupon
berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap peserta
didik diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan
3. Bila telah selesai bicara kupon yang
dipegang peserta didik diserahkan. Setiap bebicara satu kupon
4. Peserta didik yang telah habis
kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis
5. Dan seterusnya
21) TWO
STAY TWO STRAY
(DUA TINGGAL, DUA TAMU)
Memberi
kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok
lainnya.
Langkah-langkah :
1. Peserta didik bekerja sama dalam
kelompok berempat seperti biasa
2. Setelah selesai, dua orang dari
masing-masing bertamu kedua kelompok yang lain
3.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka
4.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri
dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5.
Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
4.
Penutup
Keberhasilan pembelajaran akan ditentukan oleh adanya kerjasama yang
harmonis antara siswadan guru. Guru berkewajiban membuat skenario pembelajaran
pembelajaran yang akan digunakan acuan dalam praktik pembelajaran. Sedangkan
siswa berkewajiban mengikuti pembelajaran dengan melibatkan diri secara aktif
baik secara fisik maupun psikis.
Berbagai model pembelajaran yang telah dibahas tersebut diharapkan dapat
meningkatkan keterlibatan siswa secara penuh dalam kegiatan pembelajaran
tersebut. Dengan demikian, pembelajaran yang dilaksanakan bukan saja dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga mampu
meningkatkan kegairahan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.
Daftar Pustaka
Bachman
Edmund. 2005. Metoda Belajar Berpikir
Kritis dan Inovatif, alih bahasa.Jakarta: Prestasi Pustaka.
Bobbi
DePoerter dan Mak Reardon. 1999. Quantum
Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Alih bahasa Alwiyah
Abdurrohan. Bandung: Kaifa.
Depdiknas.
2003.Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning).Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen.
Dimyati dan moejiono.
1996.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hasibuan dan Moejiono.
2000.Proses Belajar Mengajar.Bandung : Rosdakarya.
Mansyur.1996.PemanfaatanModel-Model Pembelajaran:
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT.
Nurhadi,2002.Pendekatan Kontekstual (Contextual teaching
and Learning), Jakarta
: Depdiknas- Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah PLP.
__________ 2005. PeraturanPemerintah No 19 tahun 2005
tentangStandar Nasional Pendidikan. Jakarta: Eka jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar