PPDB

PENDIDIKAN..... SDN1KARANGSENTUL......BERILMU, BERKUALITAS, BERLANDASKAN IMAN ----------:SDN1Karangsentul.com......Informasi Pengetahuan Populer,dan Edukatif

X

...

Kamis, 04 Desember 2014

Sekolah yang Belum Siap Boleh Kembali ke KTSP

Sekolah-sekolah yang belum siap boleh kembali kepada Kurikulum 2006 atau KTSP (ilustrasi via indonesia mengajar)


Kurikulum 2013 (K-13) tidak akan diterapkan di semua sekolah seperti saat ini. Tidak seperti rencana awal, penerapan K-13 akan dibatasi kepada sekolah-sekolah yang sudah siap saja, sedangkan sekolah yang belum siap dapat kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Hasil pertemuan tim evaluasi K-13 dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Rasyid Baswedan K-13 tetap dilanjutkan pada sekolah yang siap. Kemendikbud akan menyaring kesiapan sekolah berdasarkan sejumlah kriteria.

"Menteri minta supaya kita mengembangkan bagaimana kriteria siap untuk sekolah-sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 karena opsinya melanjutkan tapi selektif, sambil membenahi," kata Ketua Tim Evaluasi K-13, Prof Suyanto yang SekolahDasar.Net kutip dari Berita Satu (03/12/2014).

Mendikbud mengizinkan sekolah-sekolah yang belum siap kembali kepada Kurikulum 2006 atau dikenal lebih dikenal KTSP. Menurut Suyanto, keputusan ini sama dengan implementasi K-13 pada tahap pertama tahun 2013 yaitu hanya diterapkan secara terbatas kepada "sekolah inti".

Prof. Hamid Hasan yang juga tim evaluasi K-13 mengatakan K-13 tetap dilanjutkan namun secara terbatas dengan menunjuk sekolah-sekolah prototipe atau sekolah model. Menurutnya, tim evaluasi masih menyiapkan kriteria sekolah yang dianggap siap untuk melaksanakan K-13. Salah satu kriterianya adalah akreditasi sekolah.

Sekolah prototipe terdiri dari sekolah-sekolah yang melaksanakan K-13 pada tahap pertama (tahun 2013), yaitu sebanyak 6.326 sekolah. Ditambah dengan sebagian sekolah pelaksana K-13 di tahap kedua (tahun 2014) yang dinilai sudah siap. 



Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/12/sekolah-yang-belum-siap-boleh-kembali-ke-ktsp.html#ixzz3KyriBdGb

Selasa, 02 Desember 2014

Kisah Sedih Mengharukan : Saksi Bisu Pengorbanan Seorang Guru SD

Sebuah rumah reyot berdiri di pinggir desa kecil ibu kota. Tak banyak kendaraan yang lewat. Paling-paling yang ada hanya becak dan angkutan umum kecil. Satu jam, satu angkot.

Rumah reyot itu keadaannya sudah lama tak terurus. Penghuninya sudah meninggalkan dia menuju ke ibu kota. Yang menjadi temannya adalah angin, burung-burung kecil yang berkicau juga suara deru mesin kendaraan bermotor ketika ada yang melintasi jalanan penuh batu. Dia merasa kesepian.

Tulisan ‘RUMAH DIJUAL’ yang tulisannya sudah hampir tak terbaca lagi itu tetap berdiri mendampinginya di bagian depan meski agak rapuh jua. Dia menanti tuannya yang baru. Dia terus menanti.. menanti.. sampai akhirnya penantian panjang itu membuahkan hasil.

Sebuah kendaraan bermotor terparkir di depan rumah. Awalnya, rumah pikir bahwa kendaraan bermotor itu adalah kendaraan yang hanya sekedar parkir karena mogok di jalanan. Tapi, ternyata tidak. Ia berusaha menilik kembali dari celah-celah rimbunnya dahan pepohonan tua yang menghalangi pemandangannya.

Nampak seorang wanita muda turun dari motor. Ia datang seorang diri dan perlahan-lahan mulai masuk ke dalam rumah. Ia juga membawa beberapa barang bawaannya masuk. Wanita itu sempat melihat-lihat pemandangan sekitar rumahnya. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum. Lalu mencabut palang “Rumah Dijual”. Rumah tampak senang. Ia tersenyum.

Akhirnya, ia tidak lagi menjadi rumah tanpa penghuni. Pohon tua yang sudah lama menjadi temannya pun juga ikut senang. Terbukti dengan caranya yang menggoyang-goyangkan dahan.

Wanita itu mulai masuk ke dalam rumah dan menata semuanya dengan telaten. Hari itu juga, wanita muda yang belakangan ini diketahui oleh si rumah bernama, “Marina” Di dalam kamar tidur, Marina dengan bangga mengeluarkan seragam-seragam di depan almari. Rumah tahu, bahwa itu adalah seragam guru.

"Ternyata, penghuni baruku berprofesi sebagai guru," kata Rumah dalam batin.

Seringkali, Rumah merasa geli ketika dinding rumahnya disapu oleh Marina. Apalagi ketika dinding rumahnya tersentuh oleh kuas 
cat. Hampir saja ia tertawa. Tapi, berusaha ia tahan. Takutnya nanti, Marina malah mengira kalau suara tertawaan itu adalah suara tertawaan dari hantu.



Selama seminggu, Marina menghabiskan waktunya bersama Rumah. Karena memang Marina harus membenahi beberapa bagian Rumah yang rusak dan kotor. Marina merupakan orang yang telaten.

Beberapa foto keluarga mulai Marina pajang di dinding rumah. Entah kenapa, Marina nampak sedih ketika melihat semuanya.

Ya.. semuanya. Rumah melihat Marina meneteskan air mata perlahan-lahan. Siapa sebenarnya mereka yang ada di foto itu?

Rumah menjadi penasaran. Diam-diam, dia mengintip ketika Marina sedang menulis kisah hidupnya di buku diary . Rupanya, orang yang ada di foto Marina adalah keluarga Marina sendiri yang sudah meninggal. Mereka meninggal karena kecelakaan pesawat ketika ingin menyusul Marina yang secara sukarelawan sedang mengajar sekolah-sekolah terpencil di daerah Kalimantan. Rumah menjadi sedih. Ia tak sadar bahwa dinding rumah bagian dalamnya mulai basah. Ia menangis!

TES!!....

Beberapa tetes air mata Rumah terjatuh ke buku diary Marina. Marina baru sadar bahwa dinding rumahnya basah. Ia pikir saat itu rumahnya sedang bocor. Tapi, ketika ia melongok keluar jendela. Cuaca sedang sangat cerah. Marina menjadi bingung. Ia menjadi resah.

“Ini bocor karena apa, ya?” gumam Marina, sembari berlalu ke luar ramah untuk mencari beberapa ember atau tempat yang bisa digunakan untuk menampung air. Rumah baru sadar kalau ia menangis. Cepat-cepat, ia menghentikan tangisannya agar tidak merepotkan Marina. Bertambah lagi keheranan Marina.

“Kok tiba-tiba berhenti, sih?” Marina menatap dinding rumah juga atap rumahnya dengan seksama. Ia tidak jadi mengambil wadah. Karena itulah dia kembali ke kamarnya dan memutuskan untuk tidur.

***

Keesokan harinya, Marina terbangun lebih pagi dari yang biasanya. Ia bersiap dan mulai mengenakan seragam guru kebanggaanya. Rumah terlihat kaget ketika Marina sudah siap dengan pakaian rapi sepagi itu. Cepat-cepat, Marina keluar dari Rumah dan memakai sepeda motornya lalu pergi entah ke mana.

Rumah menjadi bingung dan itu terus berlanjut sampai seterusnya. Berangkat pagi, pulang sore. Tanda tanya memenuhi benak rumah. Setiap hari, Marina sibuk membaca buku pelajaran anak-anak SD. Dan, itu terus belanjut sampai 6 tahun.

Marina mulai sering jatuh sakit sehingga memaksanya untuk tetap beristirahat di rumah. Ketika pada suatu hari, banyak sekali anak berpakaian SD pula yang berbondong-bondong datang ke rumah Marina. Mereka meminta supaya Marina mengajar mereka sebagai persiapan untuk Ujian Nasional. Tentu saja Mariana setuju. Marina menyambutnya dengan tangan terbuka dan senyuman yang lebar.

Untung, di rumahnya, ia menyediakan papan tulis hitam besar untuk mengajar murid-muridnya yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional. Ujian yang harus dihadapi oleh seluruh siswa yang berada pada tingkatan kelas terakhir suatu jenjang pendidikan tertentu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikannya yang berikutnya.

Sesekali, Marina membuat lelucon agar suasana pengajarannya tidak terlalu tegang sehingga terdengar suara tertawaan riang dari Marina dan juga anak-anak SD.

Dengan sabar, Marina mengajar mereka. Walaupun sekarang keadaannya sedang tidak sehat. Ia berusaha ceria dan sabar menanggapi murid-muridnya yang sering bertanya. Kegiatan rutin itu terus Marina lakukan sampai akhirnya murid didikannya menjalani ujian.

Di rumah, Marina tidak hanya berdiam diri. Ia terus memanjatkan doa kepada Tuhan supaya murid-murid didikannya dapat berhasil. Sampai pada suatu saat, hasil kelulusan pun tiba. Marina di beritahu bahwa semua murid didikannya berhasil lulus 100% dengan nilai yang memuaskan dan mendapat beasiswa untuk sekolah di kota. Di saat itulah, Rumah pertama kalinya melihat Marina tersenyum lepas tak seperti biasanya. Ia sangat bahagiaaaaa… sekali. Akhirnya, anak SD didikannya yang sudah 6 tahun ia ajar dapat berhasil.

Dua hari berikutnya, ketika pelepasan murid akan dilaksanakan. Marina ingin sekali datang. Namun, sayang… Keadaannya yang masih lemah memaksanya untuk tetap di rumah. Untunglah, ada salah seorang guru yang berbaik hati memberikan kaset rekaman video ketika acara pelepasan siswa SD itu dilaksanakan. Sekali lagi, Marina tersenyum bahagia ketika melihat wajah-wajah murid didikannya yang berseri ketika sedang menerima ijazah. Dan, video itu sempat Marina putar sampai berulang-ulang kali.

“Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi seorang guru kecuali ketika melihat murid didiknya sukses dan berprestasi,” katanya, masih tetap menyunggingkan senyum.

***

Berpuluh-puluh tahun kemudian…

Marina menginjak usianya yang ke-60 tahun. Tubuhnya semakin renta. Apalagi setelah ia divonis mengidap stroke dan harus segera di bawa ke rumah sakit kota. Ia sekarang hidup sendiri setelah pensiunannya dari guru. Ketika pada suatu hari, Marina menyalakan televisi, ia melihat berita mengenai salah seorang murid yang pernah ia ajar dulu.. Bernama, “Kharina Septiani” yang sekarang telah menjadi salah satu pengusaha terkenal di Indonesia. Dan, untuk yang ketiga kalinya, Rumah melihat Marina tersenyum bahagia. Lebih bahagia dari yang sebelum-sebelumnya.

“Akhirnya, murid didikku menjadi orang sukses,” gumamnya.

Semakin lama, tubuh Marina semakin lemah. Sementara ia harus mengurus hidupnya sendirian. Ia hanya mengharapkan bantuan dari tetangga yang mengasihaninya dan mau berjalan jauh untuk pergi mengurus Marina. Rumah menjadi geram ketika melihat bahwa tidak ada murid-muridnya satu pun yang sekarang telah menjadi orang sukses datang menjenguk guru yang telah ikhlas mengajarnya.

Kalau ia adalah manusia, ia pasti akan sangat bersyukur kalau ia mendapatkan guru seperti Marina. Hingga pada akhirnya, Marina meninggal….Muridnya tetap tidak ada yang menjenguknya. Rumah sedih… Ia ingat akan kata terakhir yang Marina ucapkan sebelum meninggal, “Jiwaku boleh mati. Tapi, jasaku akan abadi.”

http://bobo.kidnesia.com/Bobo/Klinik-Cerita/Cerita-Kamu/Saksi-Bisu-Pengorbanan-Seorang-Guru

Senin, 01 Desember 2014

Kisah Guru Honorer, Takut Dipecat Hingga Sedih Saat Gajian



"Jadi guru jujur berbakti memang makan hati." Itulah sepenggal bait lagu Iwan Fals yang berjudul 'Oemar Bakri'. Sebuah kalimat yang ternyata mewakili perasaan guru honorer di salah satu sekolah di Jakarta Utara.

Adalah Mahmud (54), Guru Agama di sebuah SMA  yang mengaku di masa pengabdiannya selama 20 tahun lebih belum juga diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Saya mengajar dari tahun 1990 sampai sekarang. Seingat saya sudah lebih dari 3 kali saya ikut CPNS. Berkas sih masuk (lulus), masa kerja juga, tapi nggak tahu apa lagi pertimbangannya," kata Mahmud saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta Utara, Senin (25/11/2013).

Konsistensi dirinya mengabdi tidak pernah tanggung-tanggung dalam mencurahkan waktunya untuk pendidikan. Itu terbukti dari 20 tahun lebih masa pengabdiannya. 

Namun, dia merasa belum mendapat perhatian yang setimpal dari pemerintah. Sebab, di masa usianya sekarang ia belum juga diangkat PNS. "Kalau besok diterima saya juga tinggal punya waktu 6 tahun lagi untuk ngajar," ujar Mahmud.

Tak hanya sampai di situ, perasaan sedih Mahmud juga muncul saat dirinya merasakan mendapat intimidasi dari pihak sekolah ataupun sesama guru. Hal itu didapati dalam susunan kepegawaian dirinya yang tidak tercantum di sekolah.

"Guru honorer itu rasanya agak ngerasa nggak diutamakan. Selama ngajar belum pernah jadi walikelas karena saya masih honorer. Dalam susunan guru ataupun foto saya juga nggak ada," terang Mahmud.

Selain itu, dalam setiap harinya, bapak 3 anak itu terus diselimuti rasa ketakutan dikeluarkan pihak sekolah. Namun, hal itu menurutnya tidak menjadikan dirinya berkecil hati. Bahkan dirinya bertekad akan terus mengajar hingga akhir hayat.

"Saya takut saja dikeluarin dari kontrak saya 2 tahun lagi ngajar. Tapi jangan suka ngeluh saja kuncinya. Ikhlas saja biar saya hanya bawa uang 10 ribu tiap hari. Yang penting saya ngajar jangan dikeluarin sampai akhir hayat," jelas Mahmud.

Terakhir, hal yang tidak dapat dihindari sewaktu dirinya harus melihat slip gaji yang keluar tidak berbarengan dengan gaji. Mirisnya lagi, dirinya mengaku harus menyaksikan teman guru yang sudah PNS menerima banyak tunjangan yang pastinya menjadikan nilai nominal gajinya lebih tinggi.

"Sedih waktu nerima gaji saja tok. Gaji saya, mmhh.... .Mereka (guru PNS) dapat sertifikasi, nah kita kadang molor dan nggak tentu lagi gajinya," pungkas Mahmud. (Mut/Ism)

http://news.liputan6.com/read/755915/kisah-guru-honorer-takut-dipecat-hingga-sedih-saat-gajian

Cerita Sedih Seorang Guru



Saya seorang ibu dan seorang guru di sebuah sekolah pinggiran di kota Karanganyar..
Menjadi seorang guru awalnya bukan cita-citaku, tapi setelah bertahun-tahun menekuninya akhirnya Aku menjadi “jatuh cinta” bahkan menurut suami , Aku terlalu menghayati peran menjadi seorang guru. Inilah ceritaku yang membuat hati sedih bahkan kadang menangis…

Di tahun 2004 , waktu itu masih bulan September , Aku baru mulai mengenal beberapa siswa Kelas X yang kuajar.. dari beberapa siswa itu sebut saja Anan yang menarik hati ini karena berpenampilan rapi, ganteng, pinter dan aktif di kelas. Suatu hari saat mengajar di kelas X 1, kelas yang letaknya bersebelahan dengan kelas X2 kelas Anan. Aku terkejut ketika tiba-tiba banyak siswa perempuan yang menjerit dan menangis. Dengan penuh tanda tanya ku hampiri mereka. Masih dengan rambut basah dan wajah sembab seorang siswa perempuan bercerita bahwa Anan tenggelam di kolam renang. Deg ! sebuah palu besar seperti menghantam dada ini. Tak sanggup menghadapi jeritan murid-murid perempuan Aku menuju ke kantor guru. Di ruang ini beberapa guru sudah berkumpul membicarakan peristiwa itu. Ternyata benar . Hari itu di kelas X2 jam 1-2 pelajaran Penjaskes dan sedang praktek renang di kolam renang kota .Seluruh siswa mengikuti kegiatan itu. Dan ternyata Anan menyembunyikan penyakit rahasianya AYAN. Barangkali ia malu kepada teman-temannya bila harus mengakui penyakitnya. Sebenarnya Anan sudah meminta kepada pakdenya untuk mendampingi . Tetapi.. .takdir memang tidak bisa dilawan. Akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya di kolam renang. Yang paling shock tentu saja adalah guru penjaskes sekolah kami. Sampai saat ini sang guru tidak berani mengajar kompetensi renang. Setiap kali materi renang bapak guru tersebut selalu meminta tolong kepada sesama rekan guru penjaskes. Sehari kemudian kami semua melayat dan menghantarkan Anan ke pemakaman. Belum banyak guru yang mengenal dan mengingatnya karena baru dua bulan ia menjadi siswa di SMA kami. Tapi Aku sangat mengingatnya. Aku meneteskan air mata saat ulangan di kelas X2 kubagikan . Nilai sempurna miliknya, “1o “terasa menjadi salam perpisahan yang pahit . Itulah kali pertama Aku menangis untuk seorang anak didik .

Tangis yang kedua adalah saat melepas seorang murid yang menjadi tanggung jawab sebagai wali kelas mengundurkan diri/ keluar dari sekolah. Tiap tahun selalu ada kasus siswa yang terpaksa keluar . Karena kekurangan biaya, karena hamil dan karena menghamili. Yang terakhir inilah yang terjadi pada Beni sebut saja begitu . Sejak awal duduk di kelas XI Ips, ia sudah terlihat murung. Beberapa kali disinggung ia hanya menghindar dengan mengatakan ia mempunyai masalah keluarga. Sungguh sangat kaget ketika suatu hari seorang teman guru menceritakan peristiwa yang sebenarnya telah terjadi. Akibat pergaulan bebas atau akibat kebodohannya ia harus bertanggung jawab terhadap kehamilan seorang gadis. Ia sebenarnya tidak yakin bila ia yang telah menabur benih di rahim si gadis . Menurut penuturannya si gadis telah melakukan hubungan bebas dengan beberapa lelaki tidak hanya dengannya. Karena tidak bisa mengelak Beni harus menghadapi sidang tuntutan orang tua si gadis dan akhirnya harus menikah. Dengan menangis Beni menyatakan keinginannya untuk tetap bisa sekolah. Tapi.. sudah menjadi kebijakan sekolah kami bahwa siswa yang terbukti melakukan seks bebas tidak diperkenankan terus bersekolah.. yah.. dengan berat hati , saya dan guru BP harus mengembalikan Beni kepada Ibunya yang hanya seorang buruh cuci. Sebenarnya hati kecilku ingin memberontak . Bila siswa dipaksa putus sekolah karena kesalahannya bagaimana masa depan mereka. Beni telah merasakan akibat dari kesalahannya. Hukuman sosial sudah cukup berat ia terima. SMS terakhir darinya berbunyi ” Bu, doakan saya biar kuat menghadapi cobaan ini. doakan saya ya Bu ” . Kali ini aku tidak sampai menitikkan air mata, hanya hati ini kembali terluka. Sedih. Tak mampu menolongnya tetap sekolah. Masih banyak cerita sedihku .Inilah yang terekam di otak:

Tumpukan Ijazah SMA yang tidak diambil oleh pemiliknya di ruang arsip menjadi saksi bahwa kemiskinan masih menjadi sahabat orang tua anak-anak SMA . Puluhan anak pandai harus menerima nasib bahwa esok tak akan mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. Daftar tagihan SPP yang panjang saat penerimaan rapor adalah pil pahit yang harus aku telan setiap kali penerimaan rapor. Menjadi guru di sekolah pinggiran memang akrab dengan kata kemiskinan dan perjuangan. Kepada siapa kuadukan cerita sedih ini ?? Biarlah kubagi sedikit kepada teman-teman….

http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/04/30/cerita-sedih-seorang-guru-361016.html

KISAH SEDIH SEORANG MURID

(tersentuh hati saya membacanya)

Saya adalah seorang guru disekolah dasar, saya mengajar di jam sore hari. Salah seorang murid saya setiap hari datang terlambat ke sekolah. Tas dan bajunya selalu kotor. Setiap kali saya bertanya tentang baju dan tasnya dia hanya terdiam. Saya masih bersabar dengan keadaan pakaiannya.

Tetapi kesabaran saya benar-benar diuji dengan sikapnya yang setiap hari datang terlambat. Pada mulanya saya hanya memberi nasehat. Dia hanya menundukkan kepala tanpa berkata-kata kecuali anggukan yang seolah-olah dipaksakan.

Kali kedua saya memarahinya, dia masih jugamengangguk tetapi masih jugadatang terlambat keesokan harinya.

Kali ketiga, saya terpaksa menjalankan janji saya untuk memukulnya kalau masih terlambat. Anehnya dia hanya menyerahkan punggungnya untuk dipukul. Air matanya saja yang berjatuhan tanpa berucap sepatah katapun dari mulutnya.

Keesokan harinya dia masih juga terlambat, dan saya memukulnya lagi. Namun ia masih tetap dang
ke sekolah dan masih tetap datang terlambat.
Suatu hari saya berencana untuk menyelidikinya ke rumahnya.

Setelah mendapat alamatnya, saya melanjutkan niat saya. Dia tinggal di sebuah kawasan bukit yang
tidak begitu jauh dari sekolah.

Keadaan rumahnya sungguh sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.

Saya melihat murid saya itu sedang berdiri di depan rumahnya dalam keadaan gelisah. Seorang
wanita yang mungkin ibunya juga kelihatan. Kurang lebih pukul 1.30 siang, seorang anak lelaki sedang berlari-lari sekuat tenaga menuju rumah itu. Sambil berlari dia membuka baju sekolahnya. Sampai di depan rumah, baju dan tasnya diserahkan kepada murid saya yang langsung bergegas
memakainya. Sebelum pakaian sekolahnya sempurna dikenakan, dia sudah berlari ke arah sekolah.

Saya kembali ke sekolah dengan penuh penyesalan. Saya memanggil anak itu sambil menahan air mata yang mulai tergenang. "Maafkan ibu. Tadi ibu pergi ke rumah kamu dan memperhatikan kamu dari kejauhan. Siapa yang berlari memberi kamu baju tadi?"

Dia terkejut dan wajahnya berubah. "Itu kakak saya. Kami bergantian baju dan tas sebabtidak ada baju lain lagi. Hanya baju dan tas itu yang ada. Maafkan saya, ibu." jawabnya.
"Kenapa kamu tidak memberitahu ibu dan kenapa kamu biarkan saja ketika ibu memukul kamu?"
"Ibu saya berpesan, jangan meminta-minta pada orang, jangan ceritakan kemiskinan kita pada orang. Kalau ibu guru mau memukul, serahkan saja punggungkamu."

Sambil menahan air mata yang mulai berguguran, saya memeluk anak itu, "Maaf ibu..." Kejadian itu
cukup menyadarkan saya. Setelah itu saya mencoba membantunya
sekuat yang aku mampu.

Dipetik dari pengalaman seorang guru.

Semoga bisa jadi bahan renungan kita bersama, untuk terus bersyukur atas apa yg kita miliki saat ini..

https://www.facebook.com/pskh.lovers/posts/480227408723710

Moratorium CPNS Tak Berlaku Pada Guru Honorer



Guru honorer atau guru tidak tetap minim perhatian pemerintah (foto: Tribunnews)


Moratorium atau penghentian sementara penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tidak berlaku pada guru-guru honorer. Hal ini dikatakan oleh Menterian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi di Gedung KPK, Jakarta. 

"Jadi guru honorer, calon-calon PNS yang sedang tes itu bukan sesuatu yang menakutkan. Jadi tenang-tenang saja," kata Yuddy yang SekolahDasar.Net kutip dari Viva (05/11/2014).

Kemenpan-RB masih mengkaji rencana moratorium untuk melihat apakah penerimaan CPNS itu efektif atau tidak. Selain itu menurut Yuddy, moratorium juga dilakukan untuk menekan anggaran biaya belanja pegawai yang saat ini sudah termasuk besar.

"Kita sedang lakukan audit internal, audit organisasi di seluruh Kementerian dan lakukan analisis beban pekerjaan di setiap unit organisasi pemerintahan, dari situ akan kita tahu berapa angkanya yang paling pas," kata Yuddy.

Selama ini guru honorer diandalkan sekolah untuk memenuhi kekurangan guru. Hampir 34 persen guru SD di Indonesia adalah guru honorer. Meskipun demikian, guru honorer atau guru tidak tetap ini minim perhatian pemerintah.

Banyak guru honorer yang digaji rendah, jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Mereka juga tidak diberi kesempatan mengikuti program sertifikasi guru untuk memperoleh tunjangan profesi. 


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/11/moratorium-cpns-tak-berlaku-pada-guru-honorer.html#ixzz3KhSDBA5p

Penerimaan CPNS Formasi Guru Tetap Dibuka



Pemerintah masih tetap membuka penerimaan CPNS untuk formasi tenaga pendidik (ilustrasi via liputan6)


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) akan menghentikan sementara atau moratorium penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun, MenPAN RB Yuddy Chrisnand mengatakan untuk formasi tenaga pendidik (guru) tetap dibuka.

"Jadi guru-guru dan tenaga medis tenang saja. Guru-guru tetap ada, tenaga medis tetap ada. Tetapi, yang sudah ada (rekrut CPNS) tetap misalnya ada testnya, ya terus," kata Yuddy yang SekolahDasar.Net kutip dari Merdeka (01/11/2014).

Pemerintahan Jokowi-JK masih mengkaji ulang penerimaan CPNS. Kebijakan moratorium penerimaan CPNS dimulai tahun depan sampai lima tahun. Alasannya, penambahan PNS hanya akan menambah beban negara dari belanja pegawai yang setiap tahun mengalami kenaikan.

"Ini kan menambah beban negara. Banyaknya obligasi yang dijual, utang di negara lain, lalu ratusan triliun subsidi yang besar. Ini kan bakal menambah belanja pegawai. Makanya, ini masih dikaji ulang lagi," kata Yuddy.

Berdasarkan data dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Indonesia masih kekurangan sebanyak 400.000 orang guru SD. Ledakan pensiun atau pensiun guru dalam jumlah besar diperkirakan akan berlangsung sampai 2020. 

Saat ini dari total jumlah guru di bawah Kemendikbud yang mencapai 2,9 juta orang, sebanyak satu juta orang di antaranya adalah guru honorer. Untuk memenuhi kekurangan guru, sekolah masih mengandalkan guru honorer. 


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/11/penerimaan-cpns-formasi-guru-tetap-dibuka.html#ixzz3KhRfoHAE

Upah Minimum Akan Diberlakukan Untuk Guru


Upah minimum itu akan diberlakukan untuk guru dengan status guru honorer.


Mendikbud Anies Baswedan ingin mensejahterakan guru honorer dengan menerapkan upah minimum, sehingga tidak ada lagi semisal guru yang digaji Rp 150 ribu. Selain itu, dalam peringatan hari guru hari ini (25/11/2014), Anies mengatakan ingin memperjelas status kepegawaian guru tidak tetap itu.

"Kita harus bereskan status kepegawaian, masih banyak masalah. Sudah begitu statusnya belum jelas, gajinya rendah pula. Tenaga kerja saja punya upah minimum, guru nggak ada upah minimum," kata Anies yang SekolahDasar.Net kutip dari Detik (20/11/2014).

Pihaknya bersama Kementerian PAN RB telah mulai membicarakan masalah ini. Upah guru yang minim menjadi salah satu dari banyak masalah pendidikan yang harus diselesaikan pemerintah. Dengan gaji di bawah upah minimum, guru tidak dapat mengajar dengan tenang.

"Ada solusinya dalam waktu dekat. Kemarin saya sudah bicara dengan Menpan, bahwa kita harus tetapkan batas. Sehingga gaji guru jangan sampai Rp 150 ribu, Rp 200 ribu, basa-basi itu, bukan gaji itu. Jadi kita harus ubah," kata Anies.

Upah minimum itu menurut Anies akan diberlakukan bagi guru dengan status kontrak atau honorer. Pasalnya, guru honorer tidak ada pagu anggarannya. Sementara guru yang sudah berstatus PNS telah memiliki pagunya sehingga tinggal mengikuti aturan yang ada.

Untuk memenuhi kekurangan guru, pihak sekolah mengandalkan guru honorer. Selama ini gaji guru honorer diambilkan dari dana Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS). Untuk mencukupi kebutuhannya, banyak honorer yang berusaha mencari penghasilan tambahan. 

Guru honorer yang mengajar di sekolah negeri bahkan minim perhatian dari pemerintah. Salah satunya tidak diberi kesempatan untuk mengikuti sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi. Meski mereka memiliki beban mengajar yang sama seperti guru PNS atau guru di sekolah swasta. 

Guru Honorer Digaji Minimal Rp 2 Juta per Bulan


Guru honorer berharap bisa mendapatkan kesejahteraan yang setara sepertihalnya standar UMK dan UMR.

Rencana Mendikbud Anies Baswedan meningkatkan kesejahteraan guru honorer dengan menerapkan upah minimum disambut baik. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya mengajukan usulan agar para guru honorer mendapatkan gaji minimal Rp 2 juta per bulan.

"Penghasilan minimal guru itu Rp 2 juta, jadi ya kita harapkan Rp 2 juta gaji untuk honorer itu,” kata Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Bambang Alamsyah yang SekolahDasar.Net lansir dari JPNN (28/11/2014).

Taraf hidup guru honorer sangat menghawatirkan. Mereka hidup jauh dari kelayakan. Menurut Bamabang, sekarang ini guru honorer kebanyakan digaji hanya Rp 200 ribu sampai Rp 450 ribu per bulan. Dengan gaji minimal 2 juta diharapkan bisa perbaikan kesejahteraan guru honorer.

Sementara itu, Sekretaris Komunitas Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) Kabupaten Tasikmalaya Dadan Lutfi Ansahari menyambut gembira wacana menggaji para guru honorer lebih besar dari upah saat ini

Dia ingin besarnya gaji untuk guru honorer yang ditetapkan pemerintah bisa disesuaikan dengan kebutuhan hidup layak, sepertihalnya upah minimum untuk para pekerja perusahaan. Para guru honorer berharap bisa mendapatkan kesejahteraan yang setara dengan UMK dan UMR.

Jika penetapan upah minimum bagi guru honorer itu bisa benar-benar terealisasi, hal itu membuktikan bahwa pemerintah memang memiliki kepedulian terhadap guru honorer. Keberadaan guru honorer itu berawal dari kebutuhan guru di berbagai sekolah. Guru honorer selama ini telah membantu menyukseskan program pemerintah. 


Sabtu, 05 Juli 2014

Guru Non PNS Akan diberikan Kesetaraan Jabatan dan Pangkat

Pemberian Kesetaraan jabatan bagi guru Bukan PNS Permendikbud no 28 tahun 2014. Dalam permendikbud ini yang dimaksud adalah Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut 
Pemberian Kesetaraan adalah pengakuan terhadap kualifikasi akademik, masa kerja, dan sertifikat pendidik yang dimiliki guru bukan pegawai negeri sipil yang diformulasikan dengan
menggunakan angka kredit, jabatan dan pangkat yang setara dengan angka kredit, jabatan , dan pangkat pada jabatan fungsional guru pegawai negeri sipil.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil adalah guru tetap yang diangkat oleh Pemerintah, pemerintah daerah, satuan pendidikan, atau masyarakat, yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah ataupemerintah daerah, kecuali guru tetap yang diangkat oleh masyarakat, dan melaksanakan tugas sebagai guru sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun secara terus menerus pada satuan administrasi pangkal yang sama yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru.
4. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan.
5. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
6. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau
pemerintah kota.
7. Nomor Unik adalah identitas g u r u yang dikeluarkan oleh Kementerian.
8. Kementerian adalah kementerian yang bertanggung jawab dalam bidang
pendidikan.
pada pasal 2 disebutkan persyaratan kesetaraan jabatan
(1) Pemberian kesetaraan dilakukan berdasarkan kualifikasi akademik paling
rendah (S-1) atau diploma empat (D-IV) dan penghargaan terhadap masa kerja
selama yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru b u k a n pegawai
negeri sipil, serta dapat ditambah sertifikat pendidik bagi yang sudah memiliki.
(2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
(3) Penghargaan terhadap masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diperhitungkan sebesar 15% dari hasil perhitungan norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan sebesar 7,628 setiap semester dikalikan masa kerja dan/atau 5,25 setiap semester dikalikan masa kerja.
(4) Masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit 2 t a h u n.
(5) Norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan sebesar 7,628 sebagaimana dimaksud pada ayat berlaku sampai dengan t a h u n 2012.
(6) Norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan sebesar 5,25 sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) berlaku mulai tahun 2013.




Persyaratan pemberian kesetaraan sebagai berikut .
a. bertugas sebagai g u r u tetap pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, a t a u masyarakat;
b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat
(D-IV) yang diperoleh dari perguruan tinggi yang terakreditasi, bagi yang
memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3) dari program
studi yang terakreditasi paling rendah B;
c. bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik sebagai G u r u Kelas/Guru Mata
Pelajaran/Guru Bimbingan dan Konseling/Guru Pembimbing Khusus, mengajar mata pelajaran/membimbing sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimiliki ;
d. bagi g u r u yang belum memiliki sertifikat pendidik sebagai G u r u Kelas/Guru Mata Pelajaran/Guru Bimbingan dan Konseling, Guru Pembimbing Khusus, mengajar mata pelajaran/membimbing sesuai dengan kualifikasi akademik yang d i m i l i k i;
e. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diusulka n ;
f memiliki nomor u n i k yang dik el u a r k a n oleh Kementerian;
g. melaksanakan tugas sebagai g u r u kelas / guru mata pelajaran/ g u r u bimbingan
dan konseling/guru pembimbing khusus ; dan
h. memenuhi beban kerja g u r u setiap minggu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Selengkapnya klik link dibawah 

Read more: http://kkgjaro.blogspot.com/2014/06/guru-non-pns-akan-diberikan-kesetaraan.html#ixzz36ZjEoPM6

Panduan Penilaian Kelas Kurikulum 2013

Pada Kurikulum 2013, bagi Guru ini sangat penting diketahui, cara penilaian kelas pada proses pembelajaran tentu ada sedikit perbedaan jika dibanding dengan KTSP sebelumnya, kita ketahui Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. 
Data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Sehingga diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik.
Penilaian Kelas dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar Tuntas 
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. 
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.

2. Autentik
Penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna (Mueller, 2006). Proses penilaian dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran. Sebagai contoh, ketika peserta didik belajar membaca puisi, guru mengamati dan memberi penilaian, misalnya cara pengucapan, intonasi, tekanan kata, dan penghayatan. Apabilapeserta didik belum menguasai unsur tertentu, guru membuat catatan untuk perbaikan selanjutnya.
Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah dengan menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik mengukur apa yang diketahui dan yang dapat dilakukan oleh peserta didik. 
Berikut contoh-contoh tugas autentik:
• Pemecahan masalah matematika 
• Melaksanakan percobaan 
• Bercerita
• Menulis laporan 
• Berpidato
• Membaca puisi
• Membuat peta perjalanan 

3. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai jenis ulangan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil. 
Ulangan harian dilakukan setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih, terintegrasi dalam proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan. Ulangan tengah semester dilakukan setelah menyelesaikan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran, mencakupi seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan tengah semester tidak harus serentak dilaksanakan untuk seluruh kelas pada suatu satuan pendidikan, karena kondisi pencapaian kompetensi peserta didik pada masing-masing kelas bisa berbeda satu kelas dengah kelas yang lain. Ulangan akhir semester mencakupi semua KD pada semester yang bersangkutan.
4. Menggunakan Teknik yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis/lisan, unjuk kerja, proyek produk, portofolio, pengamatan, dan penilaian diri, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dinilai.
5. Berdasarkan Acuan Kriteria
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya.
Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut:
Keterangan:

SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang 
RPP SD Kurikulum 2013 sudah dijelaskan untuk Kriteria ketuntasan belajar minimal , untuk kompetensi pada kategori KI-3 dan KI-4 adalah B- (2.66). Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. 

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. Seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. Bagi peserta didik yang belum tuntas untuk kompetensi tertentu harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan bagi yang sudah tuntas boleh mempelajari kompetensi berikutnya.
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah atau belum tuntas menguasai suatu kompetensi dapat melihat posisi nilai yang diperoleh berdasarkan tabel konversi nilai berikut.

Apabila peserta didik memperoleh nilai antara 66 sd. 70, dia ada pada posisi predikat B- untuk kategori pengetahuan atau keterampilan. Artinya, peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dalam menguasai kompetensi tertentu. 
C. Teknik Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan . 
1. Sikap 
Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Observasi 
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran 
Contoh Observasi
Lembar Pengamatan Sikap


Keterangan: 
Berilah kriteria Penilaian dengan angka dari 1 sampai 4 sebagai berikut:
4 : sangat baik
3 : Baik 
2 : sedang 
1 : kurang
Catatan : hasil pengamatan harian ini perlu dirangkum setelah 1 minggu atau 1 bulan untuk mendapatkan nilai komulatif sikap. 
b. Penilaian Diri 
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
Contoh Penilaian diri
Penilaian diri terhadap sikap
c. Penilaian Antar Teman 
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

Contoh Penilaian antar peserta didik
Keterangan:
Format bisa ditempel di suatu tempat, masing masing anak menuliskan angka 1 sampai 4 di setiap nama.
1 = kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

d. Jurnal 
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
Contoh penilaian Jurnal

2. Pengetahuan 
Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.Tes tulis
adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
1) Pilihan Ganda : Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahan/materi pelajaran dengan baik.
2) Isian : Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase, angka, rumus, atau simbol. Ada 3 macam soal isian yaitu (1) melengkapi, (2) jawaban singkat, dan (3) asosiasi.
3) Benar - Salah : Bentuk soal Benar-Salah menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah benar dan salah. Peserta tes diminta memilih jawaban benar atau salah, untuk suatu pernyataan yang disajikan. Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau kepercayaan/ keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak. 
4) Menjodohkan : Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan merupakan pilihan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.
5) Uraian : Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan gagasan atau hal hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut secara tertulis dengan kata-katanya sendiri.
Berdasarkan penskorannya soal uraian diklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian non-objektif.
a) Soal uraian objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban yang pasti sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif. 
Contoh soal uraian objektif
Jelaskan perbedaan dan persamaan hewan kerbau dan sapi, dua saja!
Kunci jawaban:
Persamaan : Kaki 4; hewan mamalia, bertelinga ; bertanduk ; berekor; berbulu dan lain lain. 
Perbedaan : bulu jarang (kerbau) bulu lebat (sapi); bentuk tanduk ; dan alin lain 

Penyekoran :
skor 1 : siswa dapat menyebutkan 2 jawaban benar
skor 0 : siswa hanya menyebutkan 1 jawaban benar atau menjawab salah 

b) Sedangkan soal uraian non-objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban menurut pendapat masing masing siswa sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif (penskorannya dapat mengandung unsur subjektifitas).
Contoh soal Uraian non Objektif
Coba tuliskan cerita apa yang kamu yang kamu alami sejak berangkat dari rumah samapi tiba di sekolah!

Kriteria jawaban: (misalnya)
-kalimat menggunakan unsur kebahasaan yang tepat skor 1
-gagasan runtut skor 1
-pemilihan kata yang tepat skor 1
-cerita lengkap skor 1

Jadi skor maksimal 4 ( tergantung banyak unsur yang dinilai, semakin lengkap unsur yang dinilai terdapat dalam tulisan, semakin besar skor maksimal)

Untuk ulangan harian tidak dianjurkan menggunakan pilihan ganda, karena bentuk ini lebih tepat untuk ruang lingkup luas dan peserta yang banyak. Bentuk ini lebih cocok untuk ulangan akhir semester atau kenaikkan kelas. Untuk ulangan harian sangat dianjurkan menggunakan tes berbentuk uraian. Seperti menulis cerita, menjelaskan suatu proses, menulis surat, dan sebagainya. 

b. Tes Lisan 
berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
Contoh soal tes lisan

“Ini ada buah Tomat, Coba kamu Ahmad, ceritakan tentang buah tomat ini!” (peragakan buah tomat tersebut)
Pedoman penskroran:
- bercerita jelas skor 1
- kata kata jelas skor 1
- cerita runtut skor 1
- sesuai waktu/tdal diam skor 1
- dan lainnya skor 1 (jika masih ada unsur yang dinilai)
Jadi skor maksimal 5 ( tergantung banyak unsur yang dinilai)

3.Keterampilan
Aspek ketrampilan Kurikulum 2013 dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Performance atau Kinerja 
adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. 
Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan diberikan pada bab Implementasi pada bab selanjutnya.
b. Produk
adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni (3 demensi). Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
• Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk
• Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat.
• Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaannya.
Contoh membuat meja, membuat kincir angin, membuat Kartu nama, membuat kotak kue, merangkai bunga.
Model penilaian Produk diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya.
c. Proyek
adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
contoh penilaian proyek diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya 
d. Portofolio 
Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik. 
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi portofolio. 
Di samping memuat karya karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan. 
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya memuat mata pelajaran. 
2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan. 
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Tahapan selanjutnya mari kita bahas pada proses Panduan Penilaian/pengisian Raport Kurikulum 2013.


Read more: http://kkgjaro.blogspot.com/2014/06/panduan-penilaian-kelas-kurikulum-2013.html#ixzz36ZhbOvSg

Jumat, 04 Juli 2014

Dampak Pembagian Rombel Dapodikdas

Ada pertanyaan yang mendasar tentang aturan Jumlah Siswa pada Rombel Dapodikdas 
Hal ini tak kalah meragukan bagi para OPS jika aturan rombel dikatakan normal kalau memiliki 20 siswa pada Dapodikdas. 
Coba Berdiskusi bersama rekan-rekan sesama OPS tentang masalah ini, tentunya OPS yang punya pemikiran sama dan keadaan yang sama pula bahwa bagaimana jika kelas kurang dari 20 siswa pada Dapodikdas. saling berbagi cerita di dunia maya tiba muncul jawaban rekan yang lebih mengetahui masalah inimemberikan Repost dari admin pusat untuk masalah dan solusi Rombel Kurang dari 20 siswa. Terima kasih Pak Deddi Suheru atas infonya, dan seperti inilah info yang bapak/ibu bisa cermati :

1.Menurut Peraturan tentang SPM Pendidikan disyaratkan bahwa Maksimal siswa rombongan belajar untuk SD adalah 32 siswa dan minimal adalah 20 siswa. 

2.Untuk tingkat kelas yang berjumlah lebih besar dari 32 siswa tetapi kurang dari 40 siswa maka rombel itu masih terhitung pada "rombel Gemuk" dan jangan coba-coba di pecah jadi dua Rombel

Dampak Pembagian Rombel

3. Tingkat kelas yang siswanya kurang dari 40 siswa tapi tetap dipaksakan dibagi menjadi 2 rombel sehingga salah satu rombelnya ada yang siswanya kurang dari 20 siswa, maka kedua rombelnya akan dianggap ROMBEL TIDAK NORMAL, dan rombel tersebut akan dinyatakan tidak memenuhi syarat bagi guru yang mengajar dirombel tersebut untuk dapat menerima aneka tunjangan, baik TP ataupun TF.

4. Aturan minimal siswa 20 siswa/rombel ini, TIDAK BERLAKU UNTUK TINGKAT KELAS YANG TIDAK MELAKUKAN PEMBAGIAN ROMBEL. Artinya bila suatu tingkat kelas rombelnya kurang dari 20 siswa tanpa proses pembagian rombel, maka rombel tersebut tetap akan dinyatakan sebagai rombel yang memenuhi syarat untuk dapat dicairkannya Aneka tunjangan bagi guru yang mengajar di rombel yang bersangkutan. Solusi untuk sekolah yang disemua tingkat kelasnya hampir semuanya kurang dari 20 siswa, kedepan mungkin akan direkomendasikan oleh pihak Kemendikbud agar di merger dengan sekolah lain.

5. Pembagian rombel bisa dilakukan untuk suatu tingkat kelas bila dalam tingkat kelas tersebut semua gurunya sudah bersertifikat pendidik adalah minimal 42 siswa dengan pembagian siswa kelas A = 21 siswa dan Kelas B = 21 siswa, sedang Pembagian rombel ideal sesuai aturan SPM yang sesungguhnya adalah minimal 52 siswa dengan pembagian siswa Kelas A = 32 siswa dan Kelas B = 20 siswa.
6. Mohon agar dalam pembagian rombel, jangan karena mengejar aneka tunjangan untuk guru atau agar semua guru mendapatkan jam mengajar, maka sampai mengabaikan aturan yang berlaku dan mengorbankan siswa di sekolah kita.

7. Penghapusan atau perubahan rombel untuk dapodikdas ini lumayan rumit dan terkadang bila tidak hati-hati dalam proses penghapusannya dapat membuat data siswa menjadi kacau.

8. Perlu diingatkan kembali bahwa dapodik 2013 bukan menitikberatkan pada kuantitas tetapi sudah menitikberatkan pada KUALITAS data.

Kiranya demikian info yang bisa kita cermati, karena Jumlah minimal 20 siswa ini bukan hanya daerah pedalaman yang tak mampu dengan syarat 20 siswa satu kelas namun daerah kota juga ada yang kurang dari jumlah 20 siswa perkelas. dan bisa dilihat pula Perbandingan Rombel dan PTK Dapodikdas

Semoga Bermanfaat

Selasa, 01 Juli 2014

Cerita Sedih, Izinkan Aku Menciumu Ibu

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun.

Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu engkau melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.

Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.

Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu.

Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulan untuknya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.

Ya Allah ampunilah aku dan kedua Orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana meeka menyayangi aku sewaktu aku masih anak anak

http://info.bukukita.com/cerita-sedih-izinkan-aku-menciumu-ibu-bukukita-buku-murah.html

Sabtu, 31 Mei 2014

PGSD Masuk 5 Jurusan Kuliah yang Paling Diminati

Pendidikan guru menjadi favorit karena adanya tunjangan sertifikasi guru? Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) masuk dalam 5 program studi yang paling diminati. Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menempatkan PGSD di posisi 4 jurusan kuliah dengan peminat terbanyak dengan 81.181 peserta ujian. 

Berikut ini daftar 5 besar jurusan kuliah dengan peminat terbanyak: 
1. Manajemen, 144.374 peminat 
2. Akuntansi, 110.851 peminat 
3. Teknik Informatika/Ilmu Komputer, 97.775 peminat 
4. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 81.181 peminat 
5. Hukum/Ilmu Hukum, 70.310 peminat 

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan, pendidikan guru menjadi favorit pada SNMPTN 2014 salah satunya karena adanya tunjangan sertifikasi guru. "Karena guru itu mendapatkan tunjangan, yaitu satu kali gaji," kata Retno. Peminat pendidikan guru menurut Retno adalah siswa lulusan SMA dengan kecerdasannya rata-rata atau menengah. Mereka menganggap akan lebih mudah bersaing untuk masuk perguruan tinggi yang mencetak tenaga pendidik, semisal UNJ yang bukan PTN unggulan. Kebanyakan siswa yang kecerdasannya di atas rata-rata memilih universitas yang terkemuka. "Anak-anak yang pintar enggak mau masuk UNJ, yang menengah biasanya ke UNJ.  Paling banyak UI, Unpad, ITB, Undip," imbuh Retno.

http://www.sekolahdasar.net/2014/05/pgsd-masuk-jurusan-kuliah-yang-paling-diminati.html

Rabu, 23 April 2014

Rekrutmen Guru, Kesehatan, Administrasi Melalui Penjaringan P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)



Untuk mengisi kekosongan jabatan guru, pemerintah akan melaksanakan rekrutmen guru melalui penjaringan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Dengan diberlakukannya Undang-undang (UU) tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) jabatan guru ke depan tidak hanya diisi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Rekrutmen P3K menggunakan mekanisme ujian seperti halnya rekrutmen CPNS. Dari sejumlah pelamar yang mendaftar, akan diseleksi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Meskipun berstatus non PNS, aparatur kategori P3K itu mendapatkan hak-hak kesejahteraan hidup yang hampir menyerupai PNS.

"Seperti gaji pokok sesuai standar, asuransi kesehatan, dan kesejahteraan sosial lainnya ada haknya," kata Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Herman Suryatman.

Peraturan Pemerintah sebagai implementasi teknis pelaksanaan rekrutmen guru melalui penjaringan P3K sesuai UU ASN itu saat ini sedang masa pembahasan. Menurut Suryatman, pengisian pegawai melalui skema P3K itu tidak hanya di lingkungan pendidikan saja. Tetapi juga sektor lain seperti kesehatan, administrasi, dan tenaga teknis lainnya.

Pengangkatan guru non PNS melalui P3K ini dipakai untuk pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebelumnya Menteri PAN-RB Azwar Abubakar dan Mendikbud Mohammad Nuh sepakat, guru menjadi target pokok dalam kebijakan rekrutmen P3K. Sebab jika mengandalkan dari formasi CPNS baru, pemerataan sebaran guru berkualitas di Indonesia terbatas.


http://www.sekolahdasar.net/2014/04/rekrutmen-guru-non-pns-melalui-p3k.html

Selasa, 15 April 2014

Tes Seleksi CPNS Tahun 2014 Tidak Serentak

Semua instansi wajib menggunakan sistim CAT untuk tes seleksi CPNS.

Mulai tahun 2014 seluruh instansi baik pusat dan daerah yang melaksanakan tes seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Inilah yang menyebabkan pelaksanaan seleksi CPNS 2014 tidak akan serentak lagi.

Pada tahun 2013 kemarin, sistem CAT sudah mulai digunakan oleh beberapa instansi untuk pelaksanaan tes seleksi CPNS. Karena masih banyak instansi yang belum siap dengan sistem CAT ini, seleksi CPNS juga dilaksanakan dengan sistem Lembar Jawaban Komputer (LJK) secara serentak .

Deputi SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan tidak seperti tahun sebelumnya tes seleksi CPNS tahun 2014 akan dilaksanakan secara bertahap. Pasalnya seluruh instansi yang membuka lowongan CPNS 2014 wajib menggunakan CAT.

"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang pelaksanaan tesnya serentak, tahun ini diputuskan bertahap. Lantaran ada kewajiban seluruh instansi untuk mengikuti sistim CAT," kata Setiawan yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (13/04/2014).

KemenPAN-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah mempersiapkan pelaksanaan tes seleksi CPNS tahun ini. KemenPAN-RB memberikan sosialisasi kepada seluruh instansi pusat dan daerah yang akan melaksanakan tes CPNS untuk menyiapkan diri. Sementara itu BKN melalui 12 Kantor Regionalnya pun sudah menyiapkan infrastrukturnya.

"Jadi bagi daerah yang jaraknya jauh dengan Kanreg BKN, bisa menyiapkan peralatan komputernya. Apakah dengan menggandeng Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau dengan menyewa komputer. Nanti dari BKN yang akan menyiapkan materinya," kata Setiawan.

Seleksi CPNS dengan sistem CAT ini dapat mencegah kebocoran soal. Dalam pembersihan dan penguncian data komputer akan melibatkan Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG). Selain itu penggunaan sistem CAT lebih transpran, lebih menghemat waktu dan biaya. 

Pelaksanaan tes seleksi CPNS yang tidak serentak lagi memberikan kesempatan kepada pelamar untuk uji kemampuan di beberapa instansi. "setiap pelamar bisa saja melamar di lebih dari satu instansi. Tapi tidak masalah karena kan sistim pengujiannya sangat transparan dan langsung kelihatan kemampuan pelamarnya," ucapnya. 


SekolahDasar.Net | 13/04/14 | #Berita #Honorer #Penerimaan CPNS
Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/04/tes-seleksi-cpns-tahun-2014-tidak-serentak.html#ixzz2z0ox9fRZ