PPDB

PENDIDIKAN..... SDN1KARANGSENTUL......BERILMU, BERKUALITAS, BERLANDASKAN IMAN ----------:SDN1Karangsentul.com......Informasi Pengetahuan Populer,dan Edukatif

X

...

Jumat, 08 Desember 2023

POJOK LITERASI Dongeng Anak: Berang-berang Menyelamatkan Penghuni Hutan dari Banjir

Pagi itu, para penghuni hutan beraktivitas seperti biasa. Ada yang mencari makan, ada juga yang sedang bermain. Semua tampak riang gembira.

Tapi, berbeda dengan Berang-berang. Kelihatannya, ia sibuk mengangkuti batang-batang pohon menuju sungai. Sambil berdendang riang, ia menyusun batang-batang pohon yang sudah dibawanya.

Monyet menghampiri lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan, Berang-berang?"

"Aku amati dari kejauhan, kamu malah menyusun batang-batang pohon ini."

Berang-berang pun menjawab, "Hai, Monyet. Aku sedang membuat bendungan. Ini kan memang tugasku."

"Siapa tahu, nanti suatu saat akan dibutuhkan."

Mendengar jawaban Berang-berang, kemudian Monyet, Rusa, dan Zebra tertawa secara bersamaan. Mereka menertawakan apa yang dilakukan Berang-berang.

Kenapa mereka tertawa, ya? Ternyata karena hutan sedang dalam keadaan baik-baik saja. Cuaca juga sangat bersahabat. Tapi tiba-tiba... Burung Elang datang membawa kabar buruk.

Ternyata, ia mengabarkan teman-temannya bahwa terjadi banjir di daerah hulu. Di sana hujan sangat deras dan airnya mengalir menuju hilir, persis di mana Monyet, Rusa, dan Zebra berkumpul.

Semua hewan dilanda kepanikan karena kabar buruk tersebut. Saat mereka panik, Berang-berang menghampiri mereka untuk menenangkan keadaan.

"Kalian tidak perlu dan takut. Lekas lah ajak teman-teman yang lain ke dataran lebih tinggi," ucap Berang-berang.

"Bendungan yang aku buat akan memberi kita waktu untuk mengungsi."

Benar saja... Tak lama kemudian, air pun datang dengan derasnya. Bendungan yang dibuat Berang-berang mampu menahan laju derasnya air. Tapi akhirnya, bendungan itu runtuh.

Hanya saja, Berang-berang dan hewan lain sudah berhasil menuju ke tempat yang lebih tinggi. Monyet dan kawan-kawannya lalu berterima kasih kepada Berang-berang karena telah menyelamatkan nyawa mereka.

Mereka pun minta maaf karena sudah mengejek bendungan yang dibuat oleh Berang-berang.



sumber : https://www.haibunda.com/parenting/20231124134506-61-321862/dongeng-anak-berang-berang-menyelamatkan-penghuni-hutan-dari-banjir

Dongeng Anak: Upi Si Tupai Sering Gugup saat Melompat

Ilustrasi Dongeng Anak: Upi Si Tupai Sering Gugup saat Melompat/ Foto: Dwi Rachmi/HaiBunda

Semua tupai di Kampung Tupai punya satu ciri khas yang sama, yaitu jago melompat dan punya penglihatan yang tajam. Mereka hampir tidak pernah terjatuh lho, meski melompat ke sana-sini.

Tapi, berbeda dengan Upi yang dijuluki Si Tupai Ceroboh. Alasannya karena dia satu-satunya tupai yang suka gugup saat melompat dan sering kali terpeleset.

Awalnya karena suatu kejadian saat Upi kecil membuat kumisnya terpotong, sehingga keseimbangannya terganggu. Hal itu membuat Upi merasa rendah diri.

Di Kampung Tupai, setiap pagi adalah waktunya mengumpulkan kacang kenari. Anak-anak tupai silih berganti melompat dari satu dahan ke dahan lain.

Meski begitu, Upi tidak pernah takut kehabisan makanan. Dia tetap jago mencari kenari. Tapi, hari ini ada yang berbeda. Upi ternyata tak jalan sendirian.

Di belakang, ada Bumbum si anak tupai yang paling besar badannya. Dia jalan tergopoh-gopoh menyusul Upi.

"Hei Bumbum, kamu kok tumben di belakang?" Upi bertanya.

Bumbum pun menjawab, "Iya Upi, hari ini aku bangun kesiangan, jadi tertinggal. Kamu selalu di belakang ya, Upi? Tapi, ku lihat kamu tidak pernah kehabisan makanan meski tertinggal dari yang lain?"

Upi lalu menjelaskan ke Bumbum kenapa dia sering di belakang saat mencari kacang kenari.

"He he, iya aku selalu di belakang karena aku suka ceroboh dan mudah jatuh. Aku takut menganggu teman-teman lain, jadi aku mencari kacang di tempat berbeda."

Bumbum pun kaget, "Hah! Di mana? Memang masih ada pohon kenari lain selain di daerah sini? Aku tidak mencium baunya."

"Siniii... Aku tunjukkan!" seru Upi dengan riang.

Upi dan Bumbum lalu melompat dan menyusuri dahan demi dahan. Hidungnya beberapa kali bersingut, tanda sedang mencari tempat yang dituju.

Beberapa kali Upi tersandung dan hampir jatuh, tapi dia tetap bersemangat. Bumbum menyertai Upi dengan sabar. Hingga akhirnya, tiba lah mereka di sebuah pohon kenari.

Pohonnya besar tapi tidak terlalu tinggi, tapi banyak buah kacang kenarinya. Dengan hati-hati, Upi mengumpulkan biji kenari. Bumbum terkejut sekaligus kagum karena baru tahu, ada pohon kenari yang lebat seperti itu.

"Wah, hebat sekali Upi, kamu bisa menemukan pohon ini dengan penciumanmu yang tajam. Aku saja tidak bisa mencium sampai sejauh ini," Bumbum memuji Upi, sambil memunguti kenari.

Upi pun tersipu malu karena baru kali ini ada yang memuji, bukan meledek. Tak lama, Upi dan Bumbum kembali Kampung Tupai. Mereka dengan semangat menceritakan perjalanan mencari kenari.

Teman-teman tupai yang lain ikut kagum pada Upi. Sejak saat itu, Upi tak lagi rendah diri dengan kekurangannya yang suka ceroboh. Dia baru menyadari punya kelebihan lain.

Sejak itu lah, julukan 'Upi Si Tupai Ceroboh' berubah menjadi 'Upi Si Hidung Tajam'. Meski begitu, dia masih sering terpeleset saat melompat.

Tapi tak jadi masalah karena banyak temannya yang akan membantu. Sebaliknya, Upi yang penciumannya lebih tajam akan membantu anak-anak tupai mencari pohon kenari yang banyak buahnya.

Upi sangat senang, sekarang mereka saling membantu dan saling melindungi. 



sumber : https://www.haibunda.com/parenting/20231208140724-61-323095/dongeng-anak-upi-si-tupai-sering-gugup-saat-melompat


Pengorbanan Ibu Ini di Hari Pertama Anak Sekolah Menyentuh Hati

Pengorbanan seorang ibu pada anaknya tidak ada duanya. Seorang ibu, Krysta Reed bahkan rela melakukan sesuatu hal unik pada hari pertama anaknya masuk sekolah. Hal unik yang dilakukan Krysta Reed yakni memakai kostum dinosaurus dari film Jurassic World. Dia memakai kostum T-Rex. Selain Krysta Reed anaknya juga memakai kostum dinosaurus. Anaknya memakai kostum Blue sang velociraptor.

Semua itu Krysta Reed lakukan agar anaknya semangat masuk sekolah. Wah tindakan Krysta Reed menyentuh hati banget ya, Bun.

"Anak saya spesial dan sangat menantang untuk membuatnya fokus atau memotret senyumannya. Saat saya bilang kepadanya kami akan berkostum dinosaurus, ia sangat bersemangat! Jadi kami berdua memilih tema Blue dari film Jurassic World," kata Kryta Reed kepada CafeMom.



Jadi putranya yang berusia lima tahun itu memang obsesi dengan karakter Blue, dinosaurus jenis velociraptor di film Jurassic World. Karena Krytsa Reed seorang fotografer jadi ia tahu tempat memesan kostum dinosaurus. Krysta bilang, ia dan putranya seolah menjadi dinosaurus sungguhan.

"Dalam satu minggu kami bisa memburu semua properti kami untuk pemotretan. Dia membantu dengan memilih kostum dinosaurus, kostum tangan raptor, dan patch dino," tulis Krysta di blognya.


Nah Bun, memang saat anak kembali masuk ke sekolah, sebagai orang tua, kita mau mereka bersemangat untuk belajar di sekolah. Menurut American Phsychological Associations, orang tua perlu memberikan gambaran positif tentang sekolah. Hal ini akan membantu anak antusias pergi ke sekolah dan membuat transisi menjadi lebih mudah.

Jika orang tua berbicara tentang betapa asyiknya belajar di sekolah, menantikan teman-teman baru dan memiliki kegiatan yang seru di kelas, hal itu akan membantu anak memiliki gambaran positif tentang sekolah. Sebaliknya, jika orang tua berbicara negatif tentang guru atau sekolah itu membosankan, anak-anak pun akan tidak bersemangat ke sekolah.




sumber : https://www.haibunda.com/moms-life/20180910090130-68-24917/pengorbanan-ibu-ini-di-hari-pertama-anak-sekolah-menyentuh-hati

Kisah Menyayat Hati di Balik Siswa SMA asal Ciputat Jalan Kaki Pulang-Pergi Tiap Hari Sekolah ke Depok


Ternyata ada kisah menyayat hati di balik sosok Vicky, siswa SMA asal Ciputat Tangerang Selatan yang jalan kaki pulang pergi setiap hari ke sekolah di Depok.

Vicky viral setelah videonya viral di media sosial. Saat itu ia pingsan karena kelelahan usia berjalan dari Ciputat, Tangsel, ke Depok.
Jalan kaki sejauh kurang lebih 16 kilometer itu dilakukan Vicky setiap hari pulang-pergi karena sekolahnya di sebuah SMA di Depok.

Vicky diketahui bersekolah di sebuah SMA di Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Sedangkan rumahnya ada di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Hal itu sudah dilakukan Vicky sejak 2 tahun terakhir.
Sebelumnya, sekitar setahun saat ia masih duduk di kelas 1 SMA Vicky masih naik angkutan umum.
Namun karena ketiadaan biaya, ia terpaksa berjalan kaki 16 kilometer setiap harinya.
Awal mula
Dalam video yang viral, dijelaskan saat itu Vicky terjatuh di trotoar jalan. Dia sempat pingsan.
Beruntung ia ditolong seorang penjual minuman yang memberinya segelas teh hangat.
Seorang netizen pun langsung merekam dan mengunggahnya di media sosial sampai akhirnya menjadi viral.
Kejadian siswa SMA asal Ciputat itu pingsan pada Rabu 17 Mei 2023 sore.
Siswa berseragam SMA dan mengenakan sweter itu duduk di trotoar jalan di depan Mc Donald’s Pondok Cabe, Jalan RE Martadinata, Pamulang, Tangsel.
Saat ia ditanya tentang keadaannya dan mengaku pusing di bagian kepalanya hingga tiba-tiba terjatuh.
“Kenapa dek?” tanya pria dalam video.
“Pusing Bang?” jawab remaja yang mengaku bernama Vicky ini.
Viky disebutkan sekolah SMA di Bojongsari Lama, Kota Depok, kelas 3.
Disebutkan juga, ia hendak pulang menuju rumahnya di kawasan Ciputat. Tepatnya, di dekat Tiptop.
Viky dalam penuturannya, menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah dengan jalan kaki setiap hari sudah hampir dua tahun.
Viky disebutkan tidak memiliki ongkos dan terkadang jarang untuk sarapan saat pergi sekolah.
"Jadi dari kapan jalan kaki gini sekolah?" tanya pria pada Viky dalam video.
"Udah dua tahun," jawab Viky.

Ayah Stroke
Dari video viral itu akhirnya terungkap bahwa Vicky sebelumnya berangkat dan pulang sekolah dengan naik angkutan umum.
Akan tetapi karena ketiadaan biaya, ia terpaksa berjalan kaki pulang-pergi sekolah setiap hari dari Ciputat, Tangsel, ke Depok, Jawa Barat.
Ketiadaan biaya yang dialami Vicky itu terjadi setelah ayahnya mengalami stroke.
Usaha berjualan ikan hias yang selama ini dilakoni sang ayah pun terpaksa dihentikan karena dipakai untuk biaya berobat.
Sejak saat itu, perekonomian keluarga Vicky mengalami kejatuhan sampai tak memiliki uang sama sekali.
Sebagai anak tertua dari 3 bersaudara, Vicky merasa memiliki tanggung jawab besar.
Apalagi ayahnya selama ini jadi satu-satunya tulang punggung keluarga pun sudah tak lagi bisa bekerja.
Karena itu, Vicky terpaksa mencari penghasilan dengan cara apapu. Salah satunya memutuskan menjadi juru parkir.
Penghasilan yang didapat Vicky sebagai juru parkir pun tak seberapa.
Per shift, Viscky hanya bisa mendapat sekitar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu saja.
Semua uang hasil dari juru parkir itu tidak dipakai Vicky sama sekali. Semua diberikan kepada orang tuanya untuk berbelanja kebutuhan sehari=hari.
Vicky juga tidak bisa setiap hari bekerja sebagai tukang parkir. Melainkan hanya 3 hari setiap minggunya.

Tidak pernah bolos

Karena ketiadaan biaya pula Vicky tidak bisa mengambil ijazah SMA yang sangat dibutuhkannya.
Sebab tidak lama lagi, ia lulus sekolah. Sementara untuk bisa melamar pekerjaan harus memiliki ijazah.
Ijazah itu sebenarnya sudah dibagikan. Hanya saja karena tak memiliki uang sama sekali, ia tak bisa menebusnya.
Selain harus menebus ijazah, Vicky juga masih harus melunasi uang ujian yang juga masih belum terbayarkan.
Semua biaya itu nunggak dan belum bisa dibayar.
Bukan saja uang ujian dan ijazah, Vicky juga belum membayar SPP bulanan.
"Nunggak, gak bisa ambil ijazah. Nanti mau minjem temen duit Rp 5 jutaan buat bayar uang ulangan 2 bulan, ujian, SPP juga," ungkap Vicky.
Meski harus berjalan setiap hari sejauh 16 kilometer, tapi Vicky tidak pernah membolos sekolah.
Vicky memiliki tekad besar cepat lulus dan bekerja untuk membiayai keluarganya.



sumber : https://www.pojoksatu.id/nasional/1081760413/kisah-menyayat-hati-di-balik-siswa-sma-asal-ciputat-jalan-kaki-pulangpergi-tiap-hari-sekolah-ke-depok