Cerita inspiratif:Dia… Tetanggaku yang Tidak Takut Miskin!
Tempat tinggal beliau berjarak sekitar 10 rumah dari tempat saya
Usianya sekitar 40an tahun… Mas Ajie saya memanggilnya
Beliau memiliki sebuah toko kelontong atau sembako
Bagi saya…..bertetangga dengan pria 3 anak ini merupakan berkah tak terhingga
Ada banyak pelajaran yang saya bisa ambil
1.Jujur
Beliau mungkin adalah satu dari sedikit pedagang yang jujur.
Beliau tak pernah menutup-nutupi produknya yang memang sudah tidak layak konsumsi
Sebagai contoh Roti tawar.
Saat ditanya roti ini masih baru atau sudah lama di tokonya, maka beliau menjawab jujur
Bahwa roti tersebut di tokonya sudah 5 hari
Beliau menganjurkan agar pembeli menunggu saja sampai kiriman berikutnya esok hari
Atau silakan membeli di tempat lain.
Dan apabila ada barang kadaluwarsa terbeli, beliau bersedia menggantinya
Bandingkan dengan pedagang-pedagang lain
yang cenderung “membagus-baguskan” barangnya saat menjual
dan menjelek-jelekkan barang orang saat membeli
Lalu, ukuran isi bensin botolan di toko beliau juga lebih banyak daripada toko yang lain
Tak heran, bensin di sini sangat laris
Sudah sekitar 7 tahunan saya berbelanja di toko pak Ajie ini.
Saya semakin yakin, beliau adalah orang yang suka berbagi.
Setiap menjelang idul fitri, beliau selalu membagikan “sedekah”
Kepada para tetangga/pembeli setianya. Memang, jika diukur dari materi hanya sekitar 25 ribu
Namun, ini menunjukkan bahwa beliau senang berbagi kebahagiaan pada orang lain.
Pernah pula suatu saat, ketika belanja,
saya “memergoki” beliau hanya memberikan secara Cuma-cuma
Beberapa tumpukan kardus pada seorang ibu yang ingin membeli.
Padahal, di toko lain, kardus-kardus tersebut dapat diuangkan
3.
Ikhlas
5 tahun yang lalu, toko beliau mendapat saingan.
Tetangga barunya yang hanya dipisahkan jalan ikut membuka toko kelontong/sembako
Namun beliau tenang-tenang saja Dan Bahkan 3 tahun lalu, sekitar 50 meter dari tokonya telah berdiri sebuah Swalayan
Namun beliau tetap tenang saja. Tanpa merasa takut dapat saingan
Saat saya tanya alasannya beliau Cuma menjawab
“Rejekinya Allah itu sudah ditetapkan….Ngapain takut kehilangan
Selama kita masih berusaha mencarinya”
Dan, memang, hingga kini tokonya tidak sepi karena kehadiran dua saingan
Namun makin bertambah ramai.
Agar bertambah baik
Ternyata ada satu prinsip yang melandasi perbuatannya selama ini, yakni
“Jangan Takut Miskin Hanya Karena Kita Jujur dan Berbagi…..”
Adakah sosok seperti ini di sekitar anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar