PPDB

PENDIDIKAN..... SDN1KARANGSENTUL......BERILMU, BERKUALITAS, BERLANDASKAN IMAN ----------:SDN1Karangsentul.com......Informasi Pengetahuan Populer,dan Edukatif

X

...

Minggu, 26 Mei 2024

5 Langkah Pengisian SKP E-Kinerja di PMM untuk Guru dan Kepala Sekolah, Simak Penjelasannya


Komunitas belajar dalam pembuatan SKP E-Kinerja 

Pengisian SKP E-Kinerja melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) cukup menyita waktu guru di Bulan Januari 2024 ini.

Banyak guru dan kepala sekolah yang belum paham dalam mengisi SKP E-Kinerja melalui PMM. Padahal pengisian SKP ini sebenarnya memiliki banyak kelebihan, karena bukti dukung dari kinerja yang kita lakukan sudah ada di PMM

Agar guru dan kepala sekolah tidak lagi kesulitan dalam pengisian SKP E-kinerja berikut lima langkah yang dapat dilakukan.

Buka PMM menggunakan akun belajar.id

Agar dapat membuka akun belajar.id, nama email dan password jangan sampai lupa.

Apabila lupa, coba untuk bertanya pada admin sekolah, kecuali jika anda sudah mengubahnya sendiri.Lakukan update aplikasi PMM.

Apabila di aplikasi PMM anda belum ada fitur pengelolaan kinerja, maka perlu untuk meng-update PMM terlebih dahulu..

Setelah update akan muncul fitur pengelolaan kinerja. Klik pengelolaan kinerja, karena pembuatan SKP ada di fitur pengelolaan kinerjaBuka rapor pendidikan

Pada fitur pengelolaan kinerja terdpat link untuk melihat rapor Pendidikan sekolah masing-masing. Buka untuk mengetahui dimensi yang harus diperbaiki.

Dimensi yang menjadi prioritas perbaikan adalah yang berwarna kuning atau merah.

Selanjutnya pilih indicator pada dimensi yang akan diperbaiki.Isi rencana kinerja

Setelah memilih indicator, barulah kita dapat memilih jenis rencana kinerja yang sudah tersedia berikut jumlah poinnya.

Jumlah poin minimal rencana kinerja yang dipersyaratkan adalah 32, namun usahakan rencana kinerja yang dipilih memiliki total nilai diatas 32 karena berhubungan dengan kinerja atasan.

Selain kriteria tugas pokok, bisa ditambahkan tugas tambahan yang dilakukan guru di sekolah, seperti Guru pembimbing khusus, bendahara BOS, guru piket dan lain-lain yang diperkuat dengan SK kepala sekolah.Ajukan ke Atasan

Setelah semua kriteria terisi, bisa langsung klik pengajuan.

Jika belum yakin dan masih ingin mengubahnya, silakan klik simpan draft. Tapi jangan lupa untuk tetap diajukan ke atasan.**


https://www.melintas.id/pendidikan/343769121/5-langkah-pengisian-skp-e-kinerja-di-pmm-untuk-guru-dan-kepala-sekolahsimak-penjelasannya?page=2

Kunci Jawaban Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Berikut 2 Jawaban Merdeka Mengajar



Merdeka Mengajar

Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Berikut 2 Jawaban Merdeka Mengajar. Simak penjelasannya


TRIBUNNEWSMAKER.COM - Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Berikut 2 Jawaban Merdeka Mengajar. Simak penjelasannya

Simak kunci jawaban soal yang tersaji pada Modul Merdeka Mengajar, Kurikulum Merdeka dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dibawah ini.

Salah satu bentuk soal yang akan diujikan saat mengikuti pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM) yakni berupa 'Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut?'lihat fotoMerdeka Mengajar,- Kunci jawaban soal Bagaimana peran yang paling dominan Anda lakukan kepada murid?

Berikut sajian lengkapnya mengenai kunci jawaban soal Modul Merdeka Mengajar.
______

Modul Kurikulum Merdeka, Platform Merdeka Mengajar


[Pertanyaan;]

Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut?

[Altenatif Jawaban:]

#Contoh Jawaban ke-1

Berikut adalah beberapa inspirasi yang dapat kita peroleh dari upaya tindak lanjut:

1. Pengalaman PribadiMelalui refleksi atas tindakan yang telah kita lakukan, kita dapat menemukan ide-ide baru.
Contohnya, setelah mengajar suatu konsep di kelas, kita mungkin menyadari bahwa ada cara yang lebih efektif untuk menyampaikannya.

2. Kolaborasi dengan Rekan Kerja:Diskusi dengan rekan kerja atau sesama pendidik sering membuka wawasan baru.
Dari percakapan ini, kita bisa mendapatkan ide-ide segar dan solusi untuk tantangan yang dihadapi.

3. Mengikuti Pelatihan dan SeminarPelatihan dan seminar memberikan kesempatan untuk belajar dari ahli di bidang tertentu.
Inspirasi bisa datang dari materi yang disampaikan atau dari interaksi dengan peserta lain.


Merdeka Mengajar

Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Berikut 2 Jawaban Merdeka Mengajar. Simak penjelasannya

4. Mengamati Lingkungan SekitarObservasi terhadap lingkungan sekitar, baik alam maupun budaya, bisa memicu kreativitas.
Contohnya, mengunjungi pameran seni atau mengamati kehidupan sehari-hari di pasar tradisional.

5. Mengambil Risiko dan Belajar dari KegagalanTindakan lanjut yang berani dan eksperimen membuka peluang untuk menemukan hal-hal baru.
Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita bisa belajar dan menemukan cara yang lebih baik.

_______

#Contoh Jawaban Ke-2

Berikut adalah beberapa inspirasi yang dapat kita peroleh dari upaya tindak lanjut:

1. Kolaborasi: Pembelajaran dari Pengalaman Bersama


Berbagi pengalaman dengan rekan guru yang juga menerapkan Disiplin Positif telah membuka jendela baru bagi saya. Dalam diskusi yang hangat, kami berbagi strategi, menguraikan tantangan yang kami hadapi, dan mencari solusi bersama.

Melalui kolaborasi ini, saya menyadari betapa beragamnya pendekatan yang dapat diambil dalam menerapkan Disiplin Positif.

Dua aspek utama yang muncul adalah penggunaan kesepakatan kelas yang terstruktur dan penerapan strategi restitusi.

4. Kesepakatan Kelas: Membangun Kepemilikan dan Tanggung Jawab

Saya mulai melihat kesepakatan kelas bukan hanya sebagai aturan yang harus dipatuhi oleh siswa, tetapi juga sebagai kesepakatan bersama yang dibangun secara kolaboratif.


Dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatan kesepakatan, saya menciptakan rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap aturan tersebut. Siswa tidak hanya memahami harapan dan konsekuensinya, tetapi juga merasa memiliki bagian dalam pembuatan keputusan, yang meningkatkan tanggung jawab pribadi mereka.

5. Restitusi: Memperbaiki Kesalahan dan Bertumbuh

Saya mulai melihat pentingnya memberikan siswa kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka melalui restitusi.

Alih-alih menghukum siswa secara tradisional, restitusi memungkinkan mereka untuk belajar dari kesalahan mereka dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.

Siswa diajarkan untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka, sambil diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu.

Inspirasi bisa datang dari berbagai sumber. Yang terpenting adalah terus terbuka untuk belajar dan beradaptasi dengan perubahan.

2. Refleksi Diri: Memahami Kelebihan dan Kekurangan

Refleksi diri merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran saya. Dengan merenungkan praktik pengajaran saya, saya dapat mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan yang ada.

Saya menyadari bahwa meskipun saya telah mencoba menerapkan Disiplin Positif dengan baik, masih ada ruang untuk pertumbuhan dan peningkatan. Melalui refleksi ini, saya dapat menetapkan tujuan yang lebih jelas dan mengembangkan strategi untuk mencapainya.

3. Inspirasi untuk Meningkatkan Keterampilan Manajemen Kelas

Melalui upaya tindak lanjut ini, saya telah menemukan inspirasi baru untuk meningkatkan keterampilan manajemen kelas saya.


Simak kunci jawaban soal yang tersaji pada Modul Merdeka Mengajar, Kurikulum Merdeka dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dibawah ini.

Salah satu bentuk soal yang akan diujikan saat mengikuti pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM) yakni berupa 'Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut?'li

Merdeka Mengajar,- Kunci jawaban soal Bagaimana peran yang paling dominan Anda lakukan kepada murid?

Berikut sajian lengkapnya mengenai kunci jawaban soal Modul Merdeka Mengajar.
______

Modul Kurikulum Merdeka, Platform Merdeka Mengajar

[Pertanyaan;]

Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut?

[Altenatif Jawaban:]

#Contoh Jawaban ke-1

Berikut adalah beberapa inspirasi yang dapat kita peroleh dari upaya tindak lanjut:

1. Pengalaman PribadiMelalui refleksi atas tindakan yang telah kita lakukan, kita dapat menemukan ide-ide baru.
Contohnya, setelah mengajar suatu konsep di kelas, kita mungkin menyadari bahwa ada cara yang lebih efektif untuk menyampaikannya.

2. Kolaborasi dengan Rekan Kerja:Diskusi dengan rekan kerja atau sesama pendidik sering membuka wawasan baru.
Dari percakapan ini, kita bisa mendapatkan ide-ide segar dan solusi untuk tantangan yang dihadapi.

3. Mengikuti Pelatihan dan SeminarPelatihan dan seminar memberikan kesempatan untuk belajar dari ahli di bidang tertentu.
Inspirasi bisa datang dari materi yang disampaikan atau dari interaksi dengan peserta lain.



Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Apa Inspirasi Baru yang Anda Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Berikut 2 Jawaban Merdeka Mengajar, https://newsmaker.tribunnews.com/2024/05/22/apa-inspirasi-baru-yang-anda-dapatkan-dari-upaya-tindak-lanjut-berikut-2-jawaban-merdeka-mengajar.

Editor: Tim TribunNewsmaker



Tata Cara Penggunaan Platform Merdeka Mengajar



Log in ke aplikasi PMM


Oleh: Imron Masyhadi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah merilis Kurikulum Merdeka dan Paltform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai episode ke-15 dari program Merdeka Belajar. PMM sendiri dikembangkan dalam rangka mendukung kapasitas guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Empat fitur yang disediakan dalam aplikasi PMM antara lain:Perangkat ajar, berisi kumpulan bahan ajar, modul ajar, modul proyek dan buku teks yang dapat digunakan guru untuk mengajar;
Laman kelas dan asesmen murid, laman kelas berisi daftar murid berdasarkan kelompok kelas sedangkan asesmen murid berisi kumpulan paket soal yang telah dipetakan berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu;
Pelatihan mandiri dan video inspirasi, memuat materi pembelajaran yang dapat digunakan secara mandiri oleh guru dalam rangka peningkatan kompetensinya. Selain itu, pada fitur ini memuat berbagai video singkat yang dapat menjadi inspirasi guru dalam pengembangan kompetensi dalam aspek prfesional dan personal.
Bukti karya Saya, memuat dokumentasi karya pribadi guru, dan juga dibagikan ke guru-guru yang lain.

Berikut rincian tata cara penggunaan PMM.Mengakses Platform Merdeka Mengajar, guru dapat mengakses PMM melalui 2 cara:

a. Website: https://guru.kemdikbud.go.id/, atau


b. Aplikasi ponsel pintar (smartphone), pilih aplikasi play store di ponsel Anda, ketik merdeka mengajar pada kolom pencarian, lalu klik install dan aplikasi PMM secara otomatis terpasang di smartphone anda dengan nama ‘Mengajar’.


a. Buka aplikasi Mengajar yang sudah terpasang pada ponsel Anda, lalu klik Selanjutnya.

b. Klik Mulai untuk Log In ke aplikasi

c. Log In dengan menggunakan akun belajar.id


d. masukan informasi ‘sekolah’ dan ‘provinsi’ tempat anda mengajar dan klik konfirmasi

e. Pilih ‘kelas’ mana saja yang anda ajar


f. Pilih ‘mata pelajaran’ yang anda ajarkan

g. Notifikasi berhasil masuk akan muncul, lalu klik ‘lanjutkan’. Selamat! Anda sudah berhasil log in ke platform mengajar

Menggunakan perangkat ajar,

berikut gambaran alurnya penggunaannya.

a. guru dapat mencari modul ajar, buku teks, buku murid, atau buku guru berdasarkan mata pelajaran dan fase yang diinginkan. Selain itu, guru juga dapat melakukan pencarian lebih spesifik dengan fitur filter.

b. Guru dapat mengunduh dan menyimpan modul ajar dan buku teks ke dalam memori lokal gawai. Beberapa buku teks yang terunduh akan dilampirkan watermark.




c. Dengan membuat folder baru, guru dapat mengelompokkan perangkat ajar berdasarkan kebutuhannya.

d. Perangkat ajar dapat diakses secara lebih cepat dan dikelola ke dalam berbagai jenis folder yang disimpan di dalam platform dengan fitur “menandai”

Menggunakan laman kelas dan Asesmen,

Yang bisa dilakukan di laman kelas:Melihat daftar kelas dan daftar asesmen yang dibagikan
Menambah kelas baru
Mengubah nama kelas, dan
Menambah atau menghapus data murid


Asesmen Murid adalah produk yang berisikan kumpulan paket soal yang telah dipetakan berdasarkan fase tertentu untuk membantu guru mendapatkan data proses pembelajaran murid.



Menggunakan Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi.

Fitur yang ada di pelatihan mandiri antara lain:

a. Topik, berisi materi terkait dengan implementasi kurikulum merdeka yang berupa teks, video, kuis, dan penulisan refleksi, dilengkapi juga dengan post tes;

b. Aksi Nyata, berisi hasil penerapan materi pelatihan mandiri yang dilakukan oleh guru;

c. Webinar, berisi jadwal pelatihan yang dilakukan melalui webinar.

Video inspirasi memuat berbagai macam video topik pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi guru.


Menggunakan Bukti Karya Saya

Pada fitur ini digunakan guru untuk:

a. Mengimpor video bukti karya pribadi yang sudah diunggah ke youtube ke PMM

b. Membagikan video bukti karya pribadi ke rekan dan kepala sekolah

Berikut cara menggunakan fitur bukti karya saya.


Berikut tampilan untuk melihat bukti karya dan menambahkan hasil bukti karya pribadi ke dalam PMM.






Semoga bermanfaat.



https://bbpmpjateng.kemdikbud.go.id/tata-cara-penggunaan-platform-merdeka-mengajar/

Digitalisasi SKP-PMM, Tidak Perlu Panik.


Terbitnya Peraturan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru, menjadi dasar pemberlakuan pengelolaan kinerja guru di Platform Merdeka Mengajar (PMM). PMM adalah platform yang dirancang khusus untuk guru dan kepala sekolah dalam kegiatan mengajar, belajar, dan berkarya. Paltform ini menyediakan berbagai materi ajar yang dapat diterapkan langsung di kelas, sekaligus menjadi sumber inspirasi untuk membuat sendiri materi/metode ajar.

Tujuan dari peluncuran PMM juga sebagai upaya transformasi pendidikan berbasis digital, serta membantu guru-guru di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Seiring dengan itu, maka pengelolaan kinerja guru yang tadinya manual, mengalami proses digitalisasi melalui PMM. Maka kemudian, dunia pendidikan dihebohkan dengan keluhan demi keluhan dari para guru, tentang pengelolaan kinerja pada PMM.

Pengelolaan kinerja pada PMM adalah alat bantu yang sejatinya memudahkan guru dan Kepala Sekolah untuk memilih dan menentukan sasaran kinerja sesuai kebutuhan guru dan satuan pendidikan. Selain itu juga mempermudah untuk pengembangan karir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid. Pengelolaan kinerja di PMM telah terintegrasi dengan layanan e-kinerja yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara.

Manfaat dari penggunaan pengelolaan kinerja di PMM adalah bahwa guru dan Kepala Sekolah dapat melakukan pengelolaan kinerja lebih spesifik dan kontekstual dalam pelaksanaan tugas, sesuai dengan visi transformasi pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud. Selain itu, guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, akan memperoleh pengakuan dan penghargaan, sekaligus dukungan terhadap peningkatan karir. Dengan demikian, transformasi pengelolaan kinerja diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas di sektor pendidikan.

Munculnya kebijakan baru yang seyogyanya memudahkan guru untuk merancang peningkatan kompetensi untuk satu semester, menimbulkan kegaduhan. Guru-guru panik, (Sebagian besar guru Lolita=Lolos lima puluh tahun), sebab dihadapkan pada realita harus berakrab-akrab dengan laptop/smartphone. Harusnya tidak sepanik itu, jika guru mencari dan memahami info akurat, dan selalu menjalin komunikasi dengan pemangku kebijakan di sekolah.

Cara pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 2024, lebih praktis dibandingkan dengan SKP 2023. Tahun lalu, guru harus mengisi sendiri Rencana Hasil Kerja (RHK), memilah dan menentukan kalimat demi kalimat agar RHK tuntas. Sementara SKP 2024 tersedia 18 RHK yang dapat dipilih melalui pertimbangan matang, serta mampu melaksanakan kegiatan tersebut. Guru dituntut untuk meraih minimal 32 poin selama satu semester untuk mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi dengan bukti dukung sertifikat. Lalu, bagaimana cara menyiasati agar tidak terjebak pada pola "Buser?".

Guru beramai-ramai masuk komunitas buser, buru sertifikat, demikian caption para guru berseliweran di media sosial. Tidak salah lagi, inilah dampak negatif dari kepanikan luarbiasa yang melanda para pejuang pendidikan, terkhusus ASN dan PPPK. Betapa tidak, tak menunggu lama setelah diberlakukannya pengelolaan kinerja melalui PMM, maka guru mulai berburu sertifikat. Dari sudut pandang ilmu Ekonomi, muncullah penawaran pelaksanaan diklat online, sebagai akibat dari fenomena "Butuh sertifikat".

Berbagai komunitas (Yang bahkan tidak familiar dikalangan dunia pendidikan) masuk setiap hari ke wag yang saya ikuti, merespon dengan cepat kegundahan hati guru. Saya sendiri sempat share link diklat online kepada lima wag, sebagai syarat untuk mengikuti diklat yang awalnya gratis. Namun saya ragu ketika sebagian besar diantara komunitas itu meminta donasi seikhlasnya.

Pada salah satu wag komunitas diklat online, sang admin malah menshare info tentang Bimbel selama 6 bulan dengan biaya sekian ratus ribu, diskon 50%, dimana pendaftaran terakhir malam itu juga. Maka, berlomba-lombalah guru di wag untuk minta didaftarkan, barangkali mereka berharap Bimbel tersebut adalah solusi yang tepat untuk mengais 32 poin.

Timbul rasa penasaran saya, kenapa malah share info Bimbel, sementara pelaksanaan diklat online masih 2 minggu lagi. Ketika saya bertanya tentang flyer dan narasumber, admin berdalih akan dimunculkan jelang hari H. Kegaduhan di wag komunitas diklat semakin menjadi ketika ada yang share informasi bahwa sertifikat yang dinilai adalah yang dilaksanakan mulai bulan Februari 2024. Informasi yang dishare tersebut dihapus oleh admin, ketika saya share ulang, dihapus juga dan wag dikunci oleh admin. Admin grup mengatakan agar tidak mudah untuk mempercayai informasi dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Digitalisasi SKP-PMM, Tidak Perlu Panik, Apalagi Menjadi Anggota Komunitas Buser", Klik untuk baca:

Lantas, bagaimana caranya agar kita terjebak menjadi komunitas buser dan tetap fokus pada tugas pokok, yaitu mengajar dan mendidik?. Berikut ini adalah tips sederhana yang dapat membantu rekan guru agar tidak terbebani jiwa raga dalam kegiatan mengajar plus memenuhi tagihan di SKP 2024.

1. Lakukan komunikasi yang intens dengan atasan untuk memperoleh umpan balik dalam menyusun RHK
2. Pilihlah kegiatan peningkatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta berdampak baik pada diri sendiri, komunitas pendidikan, dan satuan pendidikan
3. Sebaiknya dilakukan pemilihan RHK bersama-sama, antara Kepala Sekolah dan guru pada satu unit tugas
4. Ikutilah kegiatan diklat yang diakui secara resmi oleh Kemdikbud/PMM, dengan cara mencari informasi yang akurat dari sumber yang terpercaya
5. Hindari untuk mengikuti diklat dengan syarat menshare informasi tersebut ke komunitas lainnya, serta follow akun tertentu
6. Tetaplah bersabar meski saat ini dianggap sebagai kesulitan, sebab dibalik kesulitan aka nada kemudahan.

Jika kita bertekad untuk meraih 32 poin hanya dengan mengikuti beberapa kali kegiatan, maka pilihlah RHK dengan poin tertinggi. Untuk saat ini, kegiatan Pelatihan Guru Penggerak dan Manajerial Kepala Sekolah menempati urutan teratas dengan poin 128. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah 18 RHK yang ditawarkan untuk satu semester:

1.Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta pelatihan mandiri sesuai model kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan/atau pengawas sekolah (setara 8 poin, bukti dukung sertifikat)
2. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Partisipan observasi praktik pembelajaran (persiapan, pelaksanaan, dan diskusi tindak lanjut) bersama rekan sejawat (9setara 8 poin, bukti dukung laporan)
3. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penggerak komunitas belajar dengan mengadakan minimal 3 kegiatan berbagi praktik baik (setara 36 poin, bukti dukung sertifikat)
4. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Narasumber berbagi praktik baik dalam kegiatan yang terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan/atau Perencanaan Berbasis Data (setara 8 poin, bukti dukung sertifikat)
5. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta berbagi praktik baik yang diselenggarakan komunitas belajar (setara 4 poin, bukti dukung sertifikat)
6. RHK: Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta program pelatihan dan pendidikan jangka pendek atau menengah pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan, seperti Pendidikan Guru Penggerak atau pelatihan manajerial Kepala Sekolah 128 (setara 128 poin, 1 kegiatan durasi 3-6 bulan, bukti dukung sertifikat)
7. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai peserta kegiatan pelatihan atau bimtek dibidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (setara 8 poin, bukti dukung sertifikat)
8. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta praktik magang pada dunia kerja dan/atau bidang lain yang relevan (setara 24 poin, 1 kegiatan durasi 2-4 minggu, bukti dukung sertifikat)
9. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai partisipan kegiatan seminar, lokakarya dan lain-lain (setara 4 poin, bukti dukung sertifikat)
10. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peraih pengakuan atau penghargaan terhadap kompetensi dan kinerjanya dalam berbagai wadah atau ajang. Pelatihan ini mendapatkan 12 poin dengan bukti dukung piagam/sertifikat.
11. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai penelaah aksi nyata (setara 6 poin, bukti dukung laporan)
12. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai penelaah cerita praktik baik (setara 6 poin, bukti dukung laporan)
13. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai penelaah perangkat ajar (setara 6 poin, bukti dukung laporan)
14. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai penyusun Cerita Praktik yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain (setara 12 poin, terbit di PMM)

15. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun perangkat ajar yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain (setara 24 poin, 1 perangkat ajar, bukti dukung perangkat ajar terbit di PMM)

16. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai penyusun konten unggulan (setara 6 poin, terbit di PMM)

17. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Coach, mentor, fasilitator, dan/atau pengajar praktik dalam kegiatan pengembangan kompetensi kepada Guru, Kepala Sekolah, dan/atau pengawas sekolah (setara 12 poin, 1 kegiatan durasi 2-3 jam, bukti dukung sertifikat)

18. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai peserta coaching atau mentoring pada kegiatan pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah atau pengawas (setara 4 poin, bukti dukung sertifikat).

Semoga melalui tulisan sederhana ini dapat mengobati kegundahan para guru, terkhusus 'Guru Lolita". Jangan tergiur untuk mendapatkan sertifikat dengan cara instant, meski diimingi diklat gratis dengan syarat share ke lima komunitas. Berhati-hatilah terhadap kejahatan cyber diklat online, berhentilah menjadi anggota komunitas "Buser" dadakan. Tetaplah mengabdi sepenuh hati, sebab yang membuat kita bahagia adalah ketika kita mencintai pekerjaan kita. Sesungguhnya dibalik kesulitan aka nada kemudahan.



https://www.kompasiana.com/masitahnainggolan2921/65ad41c5de948f06b10429b2/digitalisasi-skp-pmm-tidak-perlu-panik-apalagi-menjadi-anggota-komunitas-buser?page=4&page_images=1
Kreator: Chrisma Juita Nainggolan


Gara-gara Belikan Sepatu 30 Tahun Lalu, Guru SD Dapat Rumah dari Muridnya yang Dulu Miskin



Seorang guru sekolah dasar (SD) tak kuasa menahan tangis ketika mendapat hadiah rumah dari salah satu muridnya dulu. Guru SD di China ini bernama Truong.

Kisah ini bermula ketika Guru Truong baru lulus kuliah pada 1978.Ia kemudian ditugaskan mengajar di sebuah SD di Guangdong, Tiongkok. Lima tahun kemudian, ia diangkat menjadi kepala sekolah.Guru Truong kemudian membuka les gratis di rumahnya untuk meningkatkan hasil belajar murid-murid di sekolahnya. Aksi tersebut mendapat respons positif dari murid-muridnya.

Salah satu murid Guru Truong, adalah siswa laki-laki bertubuh kurus. Postur tubuh murid tersebut lebih kecil dari teman seusianya.Setiap les, ia datang memakai baju bekas yang lusuh. Meski terlahir dari keluarga miskin, siswa laki-laki itu termasuk murid yang cerdas dan kerap mendapat nilai bagus.

Suatu saat, siswa tersebut tidak masuk sekolah selama seminggu.Wali kelas tidak mengetahui alasan ketidak hadirannya di sekolah.Guru Truong merasa hal ini tidak biasa sehingga menyempatkan diri berkunjung ke rumah sang siswa di hari libur.Ketika ia sampai, betapa sedih hatinya melihat rumah siswa itu.Kemiskinan begitu kentara dari kondisi rumahnya yang kosong tanpa banyak perabotan.

"Setelah bertanya kepada tetangga, saya mengetahui bahwa keluarga ini sangat miskin.Orangtuanya tidak punya cukup uang untuk membayar sekolah, sehingga mereka membiarkan putranya putus sekolah agar bisa tinggal di rumah dan membantu pekerjaan mereka sebagai buruh tani," kenang Guru Truong bercerita kepada Soha.

Setelah mengetahui fakta ini, Guru Truong pulang dan kembali lagi keesokan harinya.Ia berbicara langsung kepada orangtua murid untuk meyakinkan mereka agar membiarkan putranya melanjutkan sekolah.Dengan bujukan dari Guru Truong, kedua orangtua muridnya akhirnya membiarkan putra mereka untuk sekolah lagi.

Membelikan Sepatu

Singkat cerita, Guru Truong dan siswa itu jadi memiliki kedekatan khusus setelah apa yang dilakukannya.Bahkan ketika sang murid sudah lulus SD, keduanya tetap berhubungan dan saling berkomunikasi.

Suatu hari ketika murid tersebut sudah duduk di bangku universitas, ia bercerita bahwa ia tidak memiliki uang untuk membeli sepatu.Padahal saat itu sedang musim dingin di China sehingga ia merasa kedinginan jika tidak memakai sepatu.Mendengar kabar itu, Guru Truong merasa amat sedih sekaligus trenyuh.Segera saja ia membelikan sepatu yang bagus dengan separuh gaji yang ia terima sebagai guru.

Muridnya begitu terkejut kala menerima sepatu pemberian Guru Truong.Dalam hati ia berjanji akan terus mengingat jasa gurunya dan membalas budi di masa depan.Janji yang ia ucapkan itu ternyata benar-benar ditepati.30 tahun berlalu dan Guru Truong telah menginjak usia 60 tahun, roda kehidupan mulai berputar.

Murid yang pernah dibelikan sepatu membalas budi dengan membelikan rumah untuk Guru TruongSang murid yang dulu miskin kini telah memiliki pekerjaan bergaji tinggi.Sementara Guru Truong yang tak lagi produktif tinggal di sebuah rumah kayu kecil.

Muridnya tahu bahwa Guru Truong masih menghuni rumah di belakang sekolah lamanya.Ia memutuskan diam-diam membeli sebuah rumah di area tersebut untuk diberikan kepada gurunya.Suatu hari, ia menemui Guru Truong sambil membawa dokumen pembelian dan sertifikat rumah.Tanpa ragu ia memberikan sertifikat rumah kepada Guru Truong dan mengatakan bahwa rumah tersebut sekarang jadi milik sang guru.

Muridnya menyebut rumah itu adalah balasan atas sepasang sepatu yang pernah dibelikan Guru Truong untuk dirinya.Guru Truong yang mendengar hal itu pun hanya bisa menangis haru.Imbalan atas ketulusan hatinya puluhan tahun lalu ternyata berbuah manis di masa tuanya



Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Gara-gara Belikan Sepatu 30 Tahun Lalu, Guru SD Dapat Rumah dari Muridnya yang Dulu Miskin, https://surabaya.tribunnews.com/2024/05/26/gara-gara-belikan-sepatu-30-tahun-lalu-guru-sd-dapat-rumah-dari-muridnya-yang-dulu-miskin?page=3.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi