Betapa kemiskinan mampu merenggut impian banyak anak muda tentang kebahagiaan di masa depan. Kemiskinan memaksa para belia menyingkirkan pendidikan dan mulai mencari penghasilan. Meskipun mengerti pentingnya pendidikan, namun apa bisa buat jika keuangan tak mendukung. Sebab sekolah mampu menyedot uang yang banyak, maka merupakan pilihan realistis jika mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini memang menyedihkan, namun merupakan realitas yang mana banyak yang mengalaminya dewasa ini.
Dalam sebuah video berjudul Last Day of School dikisahkan perjalanan nyata kehidupan seorang siswi tingkat akhir sekolah menengah atas. Sang gadis bernama Siew Fang, merupakan seorang dengan banyak peran, sebagai anak perempuan, selaku ibu bagi adik-adiknya, sosok perawat bagi ayahnya, dan juga seorang siswi. Fang sejak kecil telah terlatih mengutamakan keluarga di atas segalanya.
Sejak sang ibu wafat, Fang mengambil tanggung jawab di rumah merawat sang ayah yang memiliki keterbatasan fisik. Dia memasak, mencuci pakaian, serta memastikan segala kebutuhan keluarga terpenuhi. Di samping itu, Fang merelakan berlelah diri bekerja di toko kue sepulang sekolah. Dia selalu tepat waktu menjemput adik-adik sepulang dia bekerja.
Di antara kesibukan itu, dia tak lupa menyempatkan menyentuh buku-buku pelajaran setiap larut malam setelah semua pekerjaan rumah tangga diselesaikan. Sang ayah tentu saja senang dan bangga melihat putri sulungnya itu, seperti yang pernah dikatakan mendiang sang ibu bahwa Fang adalah gadis yang berbeda dengan sepantarannya.
Fang punya pertimbangan lain dan mengambil keputusan yang mengejutkan terkait kelanjutan studinya, hal ini pulalah yang menyebabkan sang ayah merajuk. Apakah keputusan yang diambil Fang tersebut?
Saksikan dalam video berikut ini.
Fang memraktikkan sikap kedewasaan tentang kesadaran mengambil tanggung jawab. Setiap orang punya lahan pengorbanan masing-masing. Kehidupan yang dijalani ini bukan melulu tentang diri sendiri. Fang mengajari kita untuk tak lelah memberi.
https://www.brilio.net/news/kisah-anak-miskin-yang-pilih-berhenti-sekolah-demi-merawat-ayah-1510065.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar