PPDB

PENDIDIKAN..... SDN1KARANGSENTUL......BERILMU, BERKUALITAS, BERLANDASKAN IMAN ----------:SDN1Karangsentul.com......Informasi Pengetahuan Populer,dan Edukatif

X

...

Sabtu, 28 September 2013

Kemendikbud Tetap Melaksanakan Ujian Nasional

Pada tahun ajaran 2013/2014 ini Ujian Nasional (UN) akan tetap dilaksanakan. Hasil konvensi pendidikan selama dua hari 26-27 September menyepakati evaluasi akhir tahap belajar tersebut tetap 


dilaksanakan. Pelaksanaan UN yang kredibel dan reliabel menjadi tema pada konvensi yang digelar di Jakarta.

Meskipun ada banyak pihak yang menolak bahkan membuat konvensi tandingan Kemendikbud memutuskan tetap mengelar UN. Komposisi untuk menentukan nilai akhir ini masih sama dengan penyelenggaraan UN pada tahun sebelumnya, 60:40 untuk nilai ujian sekolah dan ujian nasional. 

"Jika negara ini ingin maju harus ada ujian yang mengukur standar nasional itu sendiri, mengukur kompetensi peserta didik di akhir masa belajar di satuan pendidikan sehingga kami sepakat untuk tetap melaksanakan Ujian Nasional tahun depan," kata Wamendikbud, Musliar Kasim dikutip dari Antara (27/09/2013).

Kasim mengatakan pada tahun-tahun ke depan, baik nilai ujian sekolah maupun nilai UN keduanya menentukan kelulusan peserta didik masing-masing dengan komposisi 100 persen. Untuk penggandaan soal disepakati akan diserahkan ke daerah tetapi masih akan dibahas apakah berbasis region atau provinsi.

Jika mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, UN untuk jenjang SD dan sederajat (MI/SDLB) akan ditiadakan. PP No. 32/2013 secara tegas menghapus ketentuan Pasal 70 Ayat (1,2) pada PP No. 19/2005, yang di dalamnya menyebutkan mengenai materi Ujian Nasional tingkat SD dan sederajat.

Pasal 72 Ayat (1a) pada PP No. 32/2013 dinyatakan peserta didik lulus setelah memenuhi ketentuan pada Ayat (1), yaitu; a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; c. Lulus ujian sekolah/madrasah. 

Kelulusan peserta didik tingkat SD dan sederajat dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Ketentuan pengecualian UN SD dan sederajat berlaku sejak tahun ajaran 2013/2014. Sebelumnya mata pelajaran yang diujikan pada UN SD dan sederajat adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). 

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/09/kemendikbud-tetap-melaksanakan-ujian.html#ixzz2gEYcG6gx

AKU MENCINTAIMU SUAMIKU (Sebuah Kisah Mengharukan)

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Selama tiga tahun, fatimah memperdalam ilmu agama dan belajar mengaji pada seorang ulama besar.
Setelah ia keluar (boyong; istilah jawa) dari pondok pesantren, fatimah tumbuh sebagai gadis cantik yang sholihah.

Ia pun kembali memasuki kehidupan diluar. Orang-orang memandangnya tak ubahnya seperti bunga MAWAR putih yang tumbuh diantara rumput ilalang.

Semua lelaki memujanya, percampuran darah indonesia dan tionghoa yg ada di dalam tubuhnya, membuat ia seperti sebuah lukisan klasik yang nyata dan hidup. Ia seperti bidadari.

Ulama ulama dari seberang pulau, seringkali datang melamar fatimah. Bahkan tak jarang sahabat ayahnya mencoba melamar fatiah untuk anaknya.

Tetapi ayah fatimah yg memiliki hati yang teduh itu, menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada anaknya. Tetapi fatimah sebagai anak yang sholihah, fatimah justru menyerahkan hal itu pada ayahnya, menurutnya ayahnya tahu yg terbaik baginya.

Fatimah sangat mengagumi ayahnya karena dia adalah lelaki pertama yg dikenal dalam hidupnya. Seorang lelaki yang bertanggung jawab, selalu tersenyum meski dalam keadaan marah sekali pun, ia adalah lelaki yang selalu mengutamakan ibadah kepada Allah. Bahkan fatimah seringkali berucap” Jika Allah mendatangkan seseorang yang menemani hidup ku, biarlah ia seperti ayahku...”

Tanpa sepengetahuan fatimah, ternyata sang ayah diam diam telah menjodohkannya dengan anak seorang ulama terkenal yang merupakan sahabat baiknya.

Fatimah tak percaya saat ayahnya menyampaikan maksud perjodohan itu, karena ia tahu betul bagaimana akhlaknya pemuda itu, sang pemuda terkenal gemar sekali melakukan kemaksiatan, seperti : JUDI, MABUK2an, begadang, bahkan sholatpun tak pernah ia lakukan ... bahkan dikampungnya sang pemuda mendapat julukan THE GOD OF GAMBLER ... naudzubillah.

Hari hari ia lalui dengan bersujud pada ALLAH, ia memohon petunjuk pada Allah agar diberikan yg terbaik, ia yakin bahwa ALLAH akan membantunya, karena ia tak berani menolak tawaran dari ayahnya, meskipun pada saat itu seringkali di hantui mimpi-mimpi buruk, dan itu yang membuatnya resah dan gelisah yang mebuat ia semakin bingung, karena ia punya prinsip “Tujuan hidup ku adalah membahagiakan ayahku apapun keputusannya bagaimana aku menolaknya???”

Akhirnya, ia memutuskan untuk menerimanya, dan hari yang dikhawatirkannya itu tiba juga. Dan ia sempat pingsan saat hari pernikahan itu, ia gak percaya bahwa akad itu telah terjadi.

Namun keresahan itu juga terjadi pada ikhsan (nama sang pemuda tersebut) saat akad nikah, dadanya bergetar hebat. Ia tak kuasa memandang pesona yang dimilki fatimah “ Benarkah aku layak menjadi suaminya?? Fatimah terlalu baik untuk ku !! Sedangkan aku ?? tak ada satupun yg bisa aku banggakan dariku !! aku peminum !! aku penjudi !! apakah ini NYATA ????

Ditengah malam, tanpa sepengetahuan fatimah dia melakukan sesuatu yang tak pernah ia lakukan, yaitu SHOLAT !! dalam sholatnya ia bersujud panjang dan bersyukur tak habisnya atas karunia yg telah diberikan Allah meski maksiat kerap kali dilakukannya, dalam sujud panjangnya dia selalu berdoa “Ya Allah, kasihanilah aku, ampunilah aku, bantulah aku... Ya Allah apakah betul Zamrud biru nan indah itu (fatimah) untukku??”

Waktu berlalu dengan DO’A dan KESUNGGUHANnya, sehingga hari- hari berganti dengan sebuah perubahan yg dahsyat, kini ikhsan telah berubah ia telah meninggalkan kebiasaan buruknya itu. Gadis nan indah itu telah merubah pandangannya tentang hidup hingga ia mampu meninggalkannya.

Hingga pada suatu malam fatimah menyaksikan peristiwa yang menggetarkan jiwanya .. . Saat itu fatimah bangun malam hendak melaksanakan sholat tahajjud, namun saat ia memakai mukena ia mendengar suara orang yang mengendap2 di ruangan tamu, saat ia intip dari kamarnya ternyata sang suaminya hendak meninggalkan rumah, fatimah tak berani mencegahnya ia hanya mampu mengintip, namun pikirannya mulai berpikir yg tak baik tentang suaminya, ia khawatir suaminya kembali ke kebiasaannya yang buruk dulu hingga ia berani keluar malam lagi.

Ketika suaminya sudah mulai menjauh akhirnya ia mengikutinya dari belakang, ternyata sang suami masuk ke sebuah masjid.

“Ya allah aku bersyukur pada MU telah engkau karuniakan seorang perempuan yg cantik, baik dan shalihah ... setiap hari ia berbakti kepada ku, menyiapkan segalanya untuku, mencucikan bajuku, memasak untuku, menimba air untukku, membacakan kalam Mu untuk menyadarkanku dari khilafku pada MU ...
Tetapi hamba belum menyentuhnya, ya ALLAH, hamba tak pantas melakukan itu semua. Dan aku tau itu membuatnya terluka ...
Hidupku terlalu pekat oleh dosa dosa padaMU dimasa lalu. Tetapi engkau memberikan hadiah yang sangat besar untuk hidup ku ... Kehadiran fatimah disampingku adalah karunia terbesar dari MU untukku ...
.. Maka dari itu ya ALLAH, agar fatimah tetap bersemi INDAH, bercahaya setiap waktu, damai dalam munajatnya kepadaMU setiap waktu .. Aku mohon ya Allah, siapkan seorang suami yang setara dengannya. Dan Engkau pasti tak mau melukai hambaMU fatimah dengan membuatnya tersiksa bersuamikan hamba ... Kabulkanlah ya ALLAH.."

Mendengar itu, fatimah bergetar hebat ia menangis dan bersujud di depan pintu masjid. ‘Akulah yang berdosa, akulah yang berdosa, aku telah menyimpan pikiran buruk bagi hambaMU yang mulia, yang telah KAU tunjuk menjadi suamiku .. Ampunilah hamba ya Allah .., Bisikan kedalam hati lelaki itu, bahwa aku mohon maaf, dan betapa aku mengagumi dan mencintainya. Ya Allah izinkanlah ia menjadi suami ku selama-lamanya ..

Isak tangis yg ditahannya sejak tadi kini meledaknya. Memecah keheningan, sambil menangis ia merangkak menghampiri suaminya.

Ikhsan terperangah “apakah fatimah mendengar doaku??” pikirnya, dan kini ia semakin tak dapat menggerakkan seluruh sendinya, karena fatimah telah berada dihadapannya, dan memeluk erat tubuhnya. Ia tak percaya,sungguh tak percaya!!

Tangannya bergetar, saat pertama kalinya membelai kepala istrinya, hati dan matanya-pun kini semakin basah.

“Kakak, jangan tinggalkan fatimah !! mengapa kakak berniat seperti itu?? Aku adalah istrimu kak, selamanya tetap menjadi istrimu !! jangan berpikir seperti itu, tersendat suaranya menahan isakan tangis.
“kumohon jadilah suami !! Kumohon maafkanlah aku selama ini, telah berfikir buruk padamu. Aku mencintaimu kak”

Perlahan-lahan ikhsan memeluk dengan lembut istrinya dengan segenap cinta, dan dengan lirih ia berucap, ”Ya allah, Engkau datangkan lagi karunia yg BESAR untuk hambaMu ini,..alhamdulillah”

(di kutip dari buku "Bunda, aku kembali" karya "Lalu Mohammad Zaenuddin" hal 59,)

Pengorbanan Adik Kepada Kakaknya (KisahNyata)

Cerita Inspiratif Mengharukan Pengorbanan Adik Kepada Kakaknya - Kisah Nyata - Cerita ini memang benar-benar sebuah cerita yang mengharukan dan inspiratif, yaitu tentang pengorbanan seorang adik kepada kakaknya.

Demi sang kakak, Adiknya rela bekerja banting tulang. Berikut Cerita Nyata Demi Bagaimana kisah pengorbanan sang Adik kepada Kakaknya (Kisah Nyata/ True Story) selengkapnya

Angella dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi- tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.” Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat,tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama,saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap airmatanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!” Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu- debu dari adikku semuanya, dan tersekat- sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana- mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..” Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu- batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?” Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggamtanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa berpikir ia menjawab, “Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.” Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Semoga Cerita Kisah Nyata yang inspiratif dan Mengharukan di atas dapat kita ambil hikmah dan pelajaran yang terkandung di dalamnya. Terima kasih

Kisah Nyata, UANG JAJAN UNTUK PENGEMIS

Seorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini yang baru duduk dikelas 3 SD untuk mengatur uang jajannya. Sang anak diberi uang Rp 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah.

Pada minggu pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat, tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya.

Ditengah keasikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yangg telah tua renta sambil memelas.

Tak tega melihat sang kakek tua memelas, sang anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya.

Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini.

Setelah si kakek tua berlalu, kemudian sang ayah bertanya;

“Sayang, kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam?”

“Ayah..kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum..

“DEG!!!” Hati sang ayah langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.

“Nah, terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana?” Tanya sang ayah mencoba menguji.

“Kan aku masih punya ayah dan Ibu! Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini.” Balas anaknya.

“Kenapa kamu begitu yakin kalo ayah dan Ibu akan mengganti uang jajanmu? Ayah nggak janji loh?” Kembali sang ayah mengujinya.

“Kalo ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan Ibu, maka aku sangat yakin ayah dan Ibu tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu..” Jawab sang anak mantap.

Seakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata. Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya.

Lalu ia berjongkok dan memegang kedua pundak anaknya..

“Sayang…ayah dan Ibu janji akan selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah tetapkan batas umur ini. Ayah sangat sayang padamu..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru..

Sambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak membalas,

“Ayah tak perlu berkata seperti itu. Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan Ibu sangat mencintai dan menyayangiku. Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan Ibu, dan aku tidak akan membiarkan ayah dan Ibu hidup dijalan seperti kakek tua itu…”

Dan airmata sang ayahpun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya. Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat. Dan kedua larut dalam haru dan kasih sayang.

Anak ibarat kertas putih yang kita bisa tulis apa saja.

Mari kita berdo’a agar anak keturunan kita menjadi anak yg Soleh/solehah. Peduli pada sesama, dan ikhlas berbagi. Dan sesungguhnya itu bisa kita mulai dari diri kita dulu… Pedulilah pada sesama, ikhlaslah berbagi…. InsyaAllah anak kita pun akan demikian…. InsyaAllah..

Beritahukan info page Lautan Cinta penuh Berkah ini, kepada temanmu dgn klik ”share/bagikan” artikel ini, insya Allah kebaikan terus tersampaikan


Cara Cek Data Pengajuan NISN Secara Online

Data NISN siswa bisa dicek di website Sistem Informasi Peserta Didik.


Pengecekan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang telah diajukan, bisa dilihat atau dicek secara online di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk melihat NISN per siswa bisa dicek di website resmi Pusat Layanan NISN di http://nisn.data.kemdiknas.go.id.

Sedangkan untuk pengecekan NISN yang telah diajukan kolektif per sekolah dapat dilihat di website Sistem Informasi Peserta Didik di alamat http://refpd.data.kemdikbud.go.id. Data tersebut diperoleh dari pengajuan penomoran NISN yang yang telah tervalidasi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).

Cara Melihat NISN Secara Online
1. Kunjungi http://refpd.data.kemdikbud.go.id
2. Setelah halaman terbuka, klik menu Data Pengajuan 
3. Pilih atau klik Provinsi dan tunggu sebentar
4. Pilih atau klik Kabupaten dan tunggu sebentar
5. Pilih atau klik Sekolah untuk melihat data NISN siswa
6. Terakhir muncul data sekolah dan NISN siswa 

Selain cara di atas, untuk mengecek NISN siswa secara kolektif per sekolah di website Sistem Informasi Peserta Didik juga bisa dengan memasukkan NPSN Sekolah pada kolom Pencarian by NPSN yang ada di pojok kanan atas halaman website.

NISN merupakan nomor atau kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa. NISN sebagai pengenal yang membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah se-Indonesia.

Penentuan dan pemberian kode pengenal identitas siswa pada NISN berdasarkan pengajuan atau masukan (entry) sumber data siswa yang telah divalidasi dan diverifikasi oleh setiap sekolah dan atau Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten secara online. 


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/09/cara-cek-data-pengajuan-nisn-secara-online.html#ixzz2gETM5WBa

KISAH NYATA MENGHARUKAN, “KETIKA ADIKKU BERJILBAB”

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Sahabatku menceritakan:
Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku, banyak teman cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji.

Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka.

Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang rada keras: “Mama coba lihat deh, tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita kita, malah teman teman Ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om, sering jalan jalan, masih mending Ani, … walaupun begini-gini ani nggak pernah ma kaya gituan”.

Bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis , lirih terdengar doanya: “Ya Allah, kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah “.

Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri,  (entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh Adikku, dan dia bertanya sama aku: “Kak, memang yang baru pindah itu istrinya buta, bisu dan tuli ? “..hus aku jawab sambil lalu” kalau kamu mau tau datangin aja langsung kerumahnya”.

Eehhh tuuh, anak benar benar datang kerumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan yang drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau lesu mejadi pucat pasi….entah apa yang terjadi.?

Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab .. yang panjang, lagi .. rok panjang, lengan panjang … aku sendiri jadi bingung …. aku tambah bingung campur syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena kulihat perubahan yang ajaib .. yah kubilang ajaib karena dia berubah total .. tidak banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan …

Kulihat dia banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang biasanya dia suka beli majalah anak muda ganti jadi majalah majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku … tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur’annya, sholat sunat nya … dan yang lebih menakjubkan lagi …. bila teman ku datang dia menundukkan pandangan … Segala puji bagi Engkau ya Allah Subhanahu wa ta’ala jerit hatiku ..

Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun).

Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis, aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat sendat ibuku bilang sama aku: “Dhi,adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir hidupnya “.. Tak dapat kutahan air mata ini …

Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya .. diary yang selalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar …

… hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu Khoiri … disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :

Tanya jawab ( kulihat dilembaran itu banyak bekas tetesan airmata ):

Annisa : Aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.

Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati.

Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih kelihatan cantik.

Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu milik Allah Subhanahu wa ta’ala dan bila Allah Subhanahu wa ta’ala berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya.

Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?

Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan mahrom kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Subhanahu wa ta’ala diakhirat nanti, jilbab adalah hijab untuk wanita.

Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.

Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami.

Annisa : Apa itu hakekat jilbab ?

Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin. Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan mahram kamu. Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Hijab telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium cium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat.

Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah Subhanahu wa ta’ala, bila kamu sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu, itulah hakekat jilbab.

Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa melaksanakan semuanya.

Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah Subhanahu wa ta’ala yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang kedua kali, pada saat roh roh manusia seperti anai anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini.

Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam macam tergantung dari amalannya, …

.. ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya menangis, menangis karena hari itu Allah Subhanahu wa ta’ala murka, belum pernah Allah Subhanahu wa ta’ala murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah Subhanahu wa ta’ala dipadang mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung, Allah Subhanhu wa ta’ala. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari Perhitungan nanti!!

Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya, Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan, kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain mahromnya, ..

.. wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah Subhanahu wa ta’ala, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary.

Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menerima Adikku disisinya, Aamiin, Subhanallah …

Sumber : meyheriadi .blogspot .com/2011/02/hakekat-jilbab. html

Allah Mengutus 4 Malaikat Ketika Kita Sakit


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ
Apakabar sahabat Muslim? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Tahukan kamu ? Apabila seorang hamba Allah jatuh sakit, Allah akan mengutus 4 malaikat :

1. Malaikat Pertama akan mengambil SELERA MAKANNYA
2. Malaikat Kedua akan mengambil REZEKINYA
3. Malaikat Ketiga akan mengambil KECANTIKAN/KETAMPANAN WAJAH ( pucat )
4. Malaikat Keempat akan mengambil DOSANYA

Apabila telah sampai waktu yang telah Allah tetapkan untuk hambaNya kembali sehat, Allah akan menyuruh Malaikat Pertama, Malaikat Kedua dan Malaikat Ketiga agar mengembalikan apa yang telah diambil oleh mereka. Akan tetapi Allah tidak menyuruh Malaikat Keempat mengembalikan dosa hambaNya tersebut. 

Subhanallah, betapa Mulia dan Baik Hati nya Allah terhadap kita. Janganlah bersangka buruk terhadap Allah ketika kita sakit, bersyukurlah dan ucaplah Alhamdulillah ke atasNya. Sesungguhnya setiap kesakitan itu adalah penghapus segala dosa


Ironi Dibalik Sertifikasi Guru

Apa sebenarnya yang menjadi tujuan utama pemerintah dalam melaksanakan sertifikasi guru? Pertanyaan ini akan dijawab yakni untuk membuat guru profesional, sekarang marilah kita cermati apakah benar program tersebut membuat guru menjadi profesional dalam hal pendidikan? Atau membuat guru tersebut profesional dalam hal pembohongan data dan manipulasi masa kerja?

Pertanyaan itu akan menggelitik semua orang yang menyangsikan akan keberhasilan program ini. Ketika pemerintah menggencar-gencarkan program ini makin banyak guru-guru yang mengejar agar mendapatkan sertifikasi tersebut. Dari mulai jalan yang benar bahkan menghalalkan jalan berkelok-kelok yang sebenarnya tidak layak dijadikan jalan seorang pendidik.

Mungkin jika ditilik lebih jauh bukan programnya yang salah, karena tidak dapat dipungkiri program ini memang sangat membantu namun mekanismenya lah yang membuat program ini kotor. Banyak dari mereka yang kulih S1 secara 'illegal' dalam artian 'membeli' gelar S1 tersebut. Sekarang diadakan UKA dan PLPG untuk menyatakan peserta tersebut lulus atau tidak, tetapi tampaknya usaha ini akan sia-sia.

Mari kita tilik mereka yang menerima program ini jauh sebelumnya, tidak ada mekanisme yang seperti ini. Dalam hal ini, seharusnya semua pihak khususnya yang mengadakan program ini harus cermat dan pandai dalam mengadakan mekanisme program ini. Pasalnya, apakah program ini dapat dijamin kebersihannya?

Bahkan di sebuah desa disebutkan sukwan yang hanya beberapa tahun saja mengabdi dengan kinerja yang sangat jauh dari kesan seorang pendidik mendapatan sertifikasi. Ini yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan Dinas Pendidikan, tetapi nampaknya berita ini tidak diperhatikan secara serius. Padahal seharusnya ini menjadi bahan evaluasi sehingga dihasilkan lah tenaga pendidik yang benar-benar mempunyai kredibilitas yang mumpuni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2012/08/ironi-dibalik-sertifikasi-guru.html#ixzz2gEOIEvGO

Kisah Mengharukan Seorang Bapak dan Anak

Lima tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras.

Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat!

Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!
Ya Allah..! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya … Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya … Saya minta maaf Ayah … “

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku … tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya. Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur.

Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur. Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun… belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal…. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira.

Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan.

Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, Ayah”. Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu…..

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin,dan hari raya idul fitri pun telah tiba. tapi astagfirulloh, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bias menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, Ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”

Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan ….

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur……

‘Ibu sayang’, Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. Ibu, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi ibu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat ibu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya ….



Resep Ini Dapat Membuat Guru Menjadi Hebat

Untuk menjadi guru hebat ada resepnya. Jika bahan utama untuk menjadi guru hebat ini digabungkan dengan benar, akan menghasilkan kelas yang sangat efektif dan siswa yang produktif. Guru hebat adalah guru yang memiliki mutu tinggi, terampil, dan mampu memberi pengaruh besar sehingga mampu memberi dampak sepanjang hidup pada kehidupan siswa. 

Di dalam kelas berkumpul siswa dengan beragam latar belakang, kemampuan dasar, bakat, tantangan, dan pengalaman. Guru tidak bisa memandang siswanya bagai “sepotong kue” yang mudah dibuatnya dengan resep racikannya sendiri. Guru memerlukan memikiran dan menemukan cara yang tepat untuk menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan keinginan setiap siswa.

Seperti yang ditulis oleh Anita Moultrie Turner dalam Recipe for Great Teaching: 11 Essential Ingradients, untuk menjadi guru yang hebat ada sebelas bahan utama yang disajikan ke dalam proses pembelajaran di kelas. Sebelas bahan utama untuk menjadi guru ampuh itu adalah:

1. Rasa cinta dan kepedulian
Bahan utama untuk menjadi guru hebat adalah cinta pada diri sendiri, cinta pada profesi dan cinta terhadap siswa. Sebagai guru hebat harus berkata: "Jika saya memberi mereka kebaikan, maka saya dapat menerima kebaikan dari mereka.” Jika siswa mengagumi guru, penghormatan segera muncul.

2. Komunikasi
Sering terjadi proses pembelajaran di kelas di mana guru hanya mengajar 5 – 10 anak. Mereka bukannya 25 atau 30 atau lebih. Sebagian besar siswa duduk bermalas-malasan dengan gelombang otak yang tidak terarah, tidak mendengarkan atau bermain sendiri. Guru hebat harus mengajar seluruh kelas. Guru harus dapat menciptakan situasi pada anak malas tetapi mau menunjukkan jarinya sehingga mengalami kesuksesan. Sehingga terjadi komunikasi yang harmonis antara guru dan siswanya. Selain dengan siswa, orang tua juga perlu diajak komunikasi.

3. Pujian dan harga diri
Guru harus optimis dengan melihat sisi baik anak, jangan sebaliknya memandang siswanya dengan pesimistis. “Anton, kau terlambat lagi!” Kalimat ini akan menimbulkan rasa malu pada anak. Lain halnya dengan ucapan, “Anton kemarin kamu datang tepat waktu dan saya senang. Mulai besok datanglah dengan tepat waktu!” Mengajar dengan menggunakan pujian-pujian secara konsisten akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang mengagumkan.

4. Hormat dan harga diri
Guru sepenuhnya dapat menjadi model rasa hormat dan harga diri selama jam sekolah. Guru harus memulai dari diri sendiri, dengan menjadi model perilaku menghormati ketika mereka berhubungan dengan rekan kerja dan siswa.

5. Lingkungan ruang kelas
Ciptakan komunitas hangat dan dapat dipercaya bagi para siswa. Supaya terjadi komunikasi yang jelas dan konsisten pastikan bahwa kelas adalah milik setiap orang. Ciptakan ruang kelas merupakan lingkungan dengan banyak pernak-pernik, misalnya: Visi dan Misi, Tata tertib kelas, pengumuman, contoh karya siswa, dan sebagainya. Pengaturan tempat duduk sangat berpengarauh terhadap berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil belajar.

6. Manajemen kelas
Guru harus menentukan pedoman, aturan, dan prosedur yang jelas sehingga tercipta interaksi setiap orang di kelas dengan efektif.

7. Disiplin, bersikaplah adil dan konsisten
Tangani perilaku yang tak diharapkan. Buat kontak mata langsung dengan siswa sehingga mereka menganggap ada keseriusan. Gunakan kedekatan untuk menempatkan fisik dengan siswa sehingga mereka memahami perilakunya tidak pantas. Tangani disiplin dengan tenang, lembut, dan sadar. Lakukan dulu perilaku yang diharapkan untuk ditiru siswa. Kaji ulang dengan siswa pada waktu terjadi pelanggaran. Senantiasa konsisten dengan aturan yang dibuat.

8. Menyusun buku catatan
Semua siswa untuk biasakan memiliki buku catatan yang berisi tentang hasil kerja siswa. Dengan ini diharapkan para siswa belajar bertanggung jawab atas tugas mereka sendiri.

9. Ketrampilan kehidupan nyata ke dalam kurikulum
Sangat penting siswa memahami bahwa keterampilan yang mereka pelajari di sekolah harus bisa diterapkan ke keterampilan nyata yang mereka perlukan agar menjadi orang dewasa yang sukses, sehat, dan makmur.

10. Kolaborasi
Dalam pembelajaran perlu adanya kolaborasi antar penyelenggara sekolah, baik antar guru dengan guru, antar guru dengan karyawan maupun guru dengan orang tua siswa. Perlu dibentuk tim untuk mengadakan pertemuan mingguan dan bulanan, perencanaan pembelajaran, maupun pengamatan ke kelas siswa. Guru hebat memahami pentingnya kerja kolaborasi dengan guru lain.

11. Penyajian
Setelah semua bahan dipersiapkan, guru siap untuk menyajikan ke dalam meja makan pembelajaran. Kelas yang sudah dipersiapkan adalah milik Anda. Anda memiliki kebebasan pribadi yang besar untuk memberikan pengaruh positif pada kehidupan siswa. Mengajar merupakan profesi yang bersahaja, terhormat, dan menantang yang mempengaruhi siswa, orang tua mereka, dan masyarakat mereka. 


Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/09/resep-ini-dapat-membuat-guru-menjadi-hebat.html#ixzz2gEKwUofz

Cerita Cinta Yang Mengharukan

Cerita cinta ini bagi saya adalah cerita cinta yang mengharukan, karena jarang sekali ada cinta di jaman ini yang seperti cerita berikut ini. Sebuah cinta suci yang bisa mengarahkan pada kebaikan dan berbuat baik. Yaitu cinta yang berlandaskan pada cinta sejati yang sesungguhnya, yaitu cinta kepada ALLAH SWT.

Berikut kisahnya :

Pada siang hari itu, nampaklah seorang pemuda yang tampan memasuki perkampungan kaum nukha’ di kota kufah. Pemuda itu seorang ahli zuhud yang sangat rajin beribadah. Saat singgah di perkampungan kaum nukha’ tersebut, tanpa sengaja matanya melihat seorang wanita muda berparas elok nan rupawan. Ia pun merasa tertarik padanya, ternyata hal yang sama juga di alami oleh sang wanita muda tadi.

Pemuda itu kemudian mengirim utusan untuk melamar wanita elok tersebut, namun sayang sekali ayah wanita itu menolak karena wanita tersebut telah di jodohkan dengan sepupunya.

Lalu wanita itu mengirim utusan kepada pemuda ahli ibadah itu dengan sebuah pesan :
“Telah sampai ke padaku perihal kecintaanmu yang teramat dalam padaku dan cobaan ini sungguh berat bagiku. Jika berkenan aku akan mengunjungimu atau aku permudah jalan bagimu untuk datang ke rumahku”.

Setelah mendengar pesan dari sang wanita melalui utusannya sang pemuda pun menjawab : “dua-duanya tidak akan aku lakukan”. Lalu pemuda itu membacakan firman ALLAH, “sesungguhnya aku takut pada hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabb-ku”.(QS az-zumar:13). “aku takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah diam.”

Lalu kembalilah utusan itu dan di sampaikanlah apa yang di katakan oleh pemuda tersebut. Setelah mendengar apa yang di sampaikan oleh utusannya, wanita cantik itu pun berkata:
“sekalipun yang aku lihat darinya demikian, namun rupanya dia juga seorang yang amat zuhud, takut kepada ALLAH, demi ALLAH, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya lebih berhak dari orang lain untuk takut kepada ALLAH. Sesungguhnya semua hamba ALLAH dalam hal ini adalah sama”.

Kemudian wanita tersebut meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya, mengenakan pakaian sederhana yang terbuat dari bulu dan khusyuk menjalankan ibadah pada ALLAH SWT. Namun demikian, dia masih hanyut dalam kerinduan pada pemuda zuhud itu, hingga ia menjadi kurus kering karena cintanya, yang akhirnya dia meninggal dengan memendam rasa rindu yang teramat dalam.

Setelah wanita itu wafat, sang pemuda tampan yang zuhud itu, sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam pemuda tersebut melihat wanita cantik itu dalam mimpinya dengan penampilan yang amat bagus, dia pun bertanya pada wanita tersebut :
”bagaimana kabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku?”. Tanya si pemuda.
Wanita itu menjawab: “sebaik-baik cinta adalah cintamu wahai kasih, cinta yang menggiring pada kebaikan dan berbuat baik”.
“apa yang akan kamu tuju?”. Lanjut pemuda itu
“kenikmatan dan hidup yang tak ada habisnya di surga nan kekal, milik yang tak pernah punah.” Jawab sang wanita.
“ingat-ingatlah aku di sana karena aku tidak pernah melupakanmu.” Kata pemuda lagi.
“Demi ALLAH, akupun demikian, aku telah memohon kepada ALLAH, Rabb-ku agar menolongku atas hal tersebut.” Jawab wanita.
“ kapan aku bisa melihatmu?”. Kata pemuda.
“engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat”. Jawab wanita

Rupanya benar, tidak berapa lama setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dia pun menyusul wanita itu, pulang ke rahmatullah. Semoga ALLAH merahmati keduanya.

Demikianlah seharusnya cinta, meskipun tak bisa memiliki, tak harus menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Takut pada ALLAH adalah kuncinya. Meski cinta itu akhirnya membunuh kita. Bagaimana menurut anda apa ini juga cerita cinta mengharukan bagi anda?.

Sumber : al-maw’id jannat an-na’im karya Ibrahim bin Abdullah al-hazimy.